Advertisement

Seekor Lumba-Lumba Ditemukan Mati di Daerah Konservasi Alam Myanmar

Newswire
Kamis, 08 November 2018 - 23:17 WIB
Kusnul Isti Qomah
Seekor Lumba-Lumba Ditemukan Mati di Daerah Konservasi Alam Myanmar Ilustrasi lumba-lumba - ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

Advertisement

Harianjogja.com, YANGON-Satu lumba-lumba langka telah ditemukan mati di daerah konservasi Sungai Ayeyarwady di Myanmar, demikian laporan Global New Light of Myanmar pada Kamis (8/11/2018).

Seorang nelayan pada Selasa menemukan lumba-lumba betina yang mati tersebut mengambang di perairan antara Mandalay dan Kyaukmyaung dengan batu terikat pada ekornya.

Advertisement

Perhimpunan Konservasi Margasatwa (WCS), yang melaporkan kasus itu, mengatakan lumba-lumba tersebut mungkin mati setelah terperangkap jaring ikan dan tali yang ditemukan terikat pada ekornya biasanya digunakan di jaring ikan, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis siang. WCS menduga seseorang berusaha menenggelamkan bangkai lumba-lumba itu setelah hewan tersebut mati.

Lumba-lumba itu memiliki panjang sekitar dua meter dan lebar badan 1,2 meter.

Menurut WCS, populasi lumba-lumba di Ayeyarwady berjumlah 76 dan 26 lumba-lumba tersebar antara daerah Mandalay dan Kyaukmyaung, 37 di antara Desa Male dan Shweku dan 13 di antara Hsinkhan dan Bhamao.

Daerah konservasi lumba-lumba diperluas pada Agustus hingga meliputi perairan sepanjang 100 kilometer dari Kota Praja Katha dan Wilayah Sagaing di bagian barat-laut Myanmar sampai Kota Praja Shwegu di Negara Bagian Kachin, ujung utara negeri itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Akses Keluar Masuk Jalan Tol Jogja Solo Segmen Klaten-Prambanan, Jarak Tempuh Hanya 10 Menit

Jogja
| Rabu, 02 Juli 2025, 08:17 WIB

Advertisement

alt

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah

Wisata
| Senin, 30 Juni 2025, 06:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement