Advertisement
Dana Desa Terus Mengucur, Tapi Pengangguran di Pedesaan Meningkat

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pengangguran di desa tercatat meningkat kendati anggaran untuk desa terus digelontorkan.
Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis data Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) desa per Agustus 2018, yang menunjukkan peningkatan menjadi 4,04% atau naik 0,03% dari tahun sebelumnya. Pemerintah menilai hal ini turut disebabkan menyusutnya luas lahan pertanian.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengakui ada kaitan antara penurunan jumlah pekerja dengan menyusutnya luas lahan pertanian.
Advertisement
"Ya tentu saja ada [kaitannya], tapi secara keseluruhan tentu lebih dari itu," ungkapnya, di Jakarta, Selasa (6/11/2018).
Pemerintah bersama BPS sudah merevisi jumlah luas baku lahan pertanian di Indonesia menjadi 7,1 juta hektare (ha) pada 2018, atau lebih rendah dibandingkan dengan data sensus 2013 yang seluas 7,75 juta ha.
Lebih lanjut, menurut Darmin, dana desa mampu membantu memperbaiki banyak hal dan memberikan pekerjaan bagi warga desa. Meskipun, memang dampak pekerjaan di sektor infrastruktur tidak instan.
"Dampaknya itu perlu waktu, ya tergantung juga nanti infrastruktur apalagi yang dikembangkan," tuturnya.
Di sektor lapangan pekerjaan utama yakni sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan terjadi penurunan 0,89% dari total angkatan kerja atau 220.000 orang dari Agustus 2017 ke Agustus 2018. Total terdapat 35,7 juta orang yang bekerja pada sektor tersebut.
Sebelumnya, Kepala BPS Suhariyanto mengatakan bahwa naiknya angka pengangguran di desa lebih dipengaruhi jumlah pekerja di sektor pertanian yang menyusut. Menurutnya, banyak pekerja di sektor pertanian yang hengkang dari pekerjaannya dengan harapan bisa memperoleh pekerjaan baru.
Suhariyanto menampik penurunan ini disebabkan tidak efektifnya program padat karya tunai yang digenjot pemerintah. Dia menerangkan program pemerintah tersebut diarahkan ke sektor yang berbeda, yakni konstruksi, sedangkan fenomena yang tertangkap BPS adalah jumlah pekerja di sektor pertanian yang menyusut.
“Kalau dilacak, di sana ada penurunan untuk jumlah petani palawija dan karet sebesar 1,3 juta orang pada tahun ini. Sehingga, terkait dengan program padat karya tunai itu tidak terkait pada pertanian,” ucap Suhariyanto.
BPS mencatat terjadi kenaikan pekerja pada sektor konstruksi sebesar 160.000 orang menjadi 8,3 juta orang pada Agustus 2018, dari sebelumnya 8,14 juta orang pada Agustus 2017.
Indikator awal dampak dari dana desa dan program padat karya disebut dapat terlihat dari penambahan jumlah pekerja sektor konstruksi, walaupun data itu mencakup pekerja sektor konstruksi desa maupun kota.
Seperti diketahui, pemerintah telah menggelontorkan dana desa hingga Rp180 triliun dalam empat tahun terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jelang Libur Waisak, 368.470 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek
- Menteri HAM Natalius Pigai Menilai Bagus Rencana Gubernur Jabar Mengirim Siswa Nakal ke Barak Militer
- Satgas Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk, Zulkifli Hasan Jabat Ketua
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
Advertisement

Tanah Tutupan di Bantul Sudah Bersertifikat, Warga Tuntut Ganti Rugi JJLS
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Paket Makanan untuk Jemaah Haji Indonesia Disajikan dalam Empat Warna Wadah
- Donald Trump Sebut India dan Pakistan Sepakat Gencatan Senjata karena Mediasi Amerika Serikat
- Gencatan Senjata India dan Pakistan Resmi Dimulai
- Polisi Turunkan Paksa Atribut Bendera dan Spanduk Ormas
- Stok Beras Capai 3,6 Juta Ton, Pemerintah Akan Bangun 25 Ribu Gudang Darurat
- Kemenkopolkam: Berantas Premanisme Berkedok Ormas Lewat Penindakan Hukum
- Viral Pengamen Rusak Bus Primajasa, 1 Pelaku Diringkus dan 1 Orang Buron
Advertisement