Advertisement

Pembakaran Bendera HTI Berujung Demo Bela Tauhid, Ini Saran untuk Jokowi

Newswire
Jum'at, 26 Oktober 2018 - 19:05 WIB
Bhekti Suryani
Pembakaran Bendera HTI Berujung Demo Bela Tauhid, Ini Saran untuk Jokowi Presiden Joko Widodo. - Antara Foto/Yudhi Mahatma

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA- Presiden Jokowi diusulkan bertemu ulama usai polemik pembakaran bendera HTI yang berujung aksi demo bela tauhid.

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra menyarankan Presiden Joko Widodo untuk mengundang tokoh Islam, ormas Islam dan ulama untuk menyelesaikan kasus pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid yang disebut-sebut bendera HTI.

Advertisement

Pembakaran bendera tersebut, yang dilakukan oleh oknum Banser NU saat memperingati Hari Santri Nasional, di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (22/10/2018).

"Saran saya, Presiden Jokowi bisa mengundang ormas Islam, ulama, MUI untuk bermusyawarah menyelesaikan persoalan ini dengan baik. Jangan masing-masing membuat 'statement' sendirian yang dapat menimbulkan kekisruhan apalagi di medsos yang tidak bisa dikontrol," kata Yusril di DPP PBB, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (26/10/2018).

Ia menyebutkan, memang Menko Polhukam Wiranto telah mengundang para ormas Islam untuk menyelesaikan persoalan pembakaran bendera itu.

"Namun, alangkah baiknya Presiden bisa mengundang para tokoh ormas islam, ulama-ulama agar persoalan bisa diselesaikan dengan baik," ucapnya.

Mantan Menkumham ini mengimbau agar semua pihak bisa bijak dan hati-hati terkait persoalan bendera tauhid. "Kalimat tauhid masalah sangat sensitif seyogyanya dijaga oleh kita semuanya," ujarnya.

Yusril meminta agar para pelaku pembakaran bendera tauhid bertaubat secara nasuha dan meminta maaf kepada umat Islam.

"Persoalan ini jangan sampai berlarut-larut.

Gara-gara pembakaran bendera tauhid ini kita terpecah belah sebagai umat Islam dan juga menimbulkan kekisruhan di negara kita ini. Bijaklah menghadapi persoalan ini," tegasnya.

Menurut Yusril, persoalan itu harus diselesaikan secara ukhuwah islamiyah dan segera diselesaikan agar tidak meluas kemana-mana.

"Kalau tidak segera diselesaikan, maka bisa meluas kemana-mana. Tidak hanya di dalam negeri, melainkan bisa ramai ke luar negeri. Jangan sampai, Indonesia yang merupakan muslim terbesar di dunia tercoreng citranya karena berlarutnya persoalan ini," tutur Yusril.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Halim Ambil Formulir Pendaftaran Calon Bupati Bantul di Kantor PDIP

Bantul
| Selasa, 23 April 2024, 18:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement