Advertisement

Pemkab Siak Telusuri Grup Medsos LGBT yang Menggemparkan Warga

Newswire
Rabu, 17 Oktober 2018 - 14:37 WIB
Kusnul Isti Qomah
Pemkab Siak Telusuri Grup Medsos LGBT yang Menggemparkan Warga Ilustrasi LGBT - America Magazine

Advertisement

Harianjogja.com, SIAK-Wakil Bupati Alfedri menyebutkan pemerintah daerah akan menindaklanjuti adanya grup lesbian, gay, biseksual dan transgender/transeksual (LGBT) yang sedang dihebohkan masyarakat setempat di media sosial Facebook.

"LGBT ini cukup meresahkan, akhir-akhir ini masyarakat Siak digemparkan dengan munculnya grup LGBT di media sosial Facebook. Kami sudah koordinasikan masalah ini dengan Kantor Kementerian Agama, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan tokoh agama," ujar Wakil Bupati Siak Alfedri di Siak, Rabu (17/10/2018).

Advertisement

Dia menyebutkan, dalam waktu dekat Pemkab bersama MUI dan Kemenag akan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah terkait tindakan dan perilaku menyimpang agar anak-anak tidak terjerumus.

"Untuk menelusuri kebenaran dari grup LGBT di Facebook itu ada tim khusus untuk menindaklanjuti. Kalau dari Pemkab dan MUI akan melakukan pencegahan dengan sosialisasi, pihaknya juga akan bekerja sama dengan ulama-ulama untuk memberikan mereka arahan agar tidak menyimpang," ucapnya.

Menurutnya, pelajar SMP dan SMA sengaja dijadikan target dalam kegiatan sosialisasi untuk mencegah perilaku menyimpang ini dikarenakan usia anak sekolah tersebut masih rawan dan mudah terpengaruh dengan lingkungan yang tidak baik.

"Kami khawatir anak-anak sekolah menjadi korban, meskipun keberadaan dari LGBT ini belum diketahui kebenarannya, namun fenomenanya sudah terlihat di media sosial," ujarnya.

Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak, Kementerian Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak Imiarti Fuad, saat menjadi pembicara di Siak terkait kasus kekerasan perempuan dan anak menyebutkan, orang tua jangan hanya menyalahkan anak saat mereka terjerumus pada perilaku menyimpang LGBT, namun harus mengintrospeksi diri.

"Ketika anak terjerat dan terjerumus menjadi LGBT, jangan hanya menyalahkan si anak, tetapi introspeksi diri sebagai orang tua. Sudah tepatkah cara kita menyayangi dan mendidik anak. Salah satu contohnya, pernah gak anaknya diajak sholat Jumat bersama (bagi yang Muslim), atau sudahkah si ayah mengajarkan pada anak laki-lakinya bagaimana menjadi lelaki tangguh," ucapnya, mencontohkan.

Katanya, orang tua jangan hanya sibuk dengan pekerjaan dan urusan masing-masing, sehingga lupa ada ruang kosong dalam jiwa anaknya. Sehingga memudahkan orang lain untuk masuk dalam kehidupan anak dengan memberikan perhatian.

"Jangan biarkan ada kekosongan dalam jiwa si-anak karena dengan mudah hal-hal yang tidak diinginkan masuk, termasuk perilaku menyimpang," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

AHY Menegaskan Tidak Akan Ada Lagi Asal Menggusur di IKN

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 09:47 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement