Advertisement

Seorang Wartawati Hilang Kontak di Palu, setelah Gempa Sempat Kirimkan Pesan Begini

Newswire
Minggu, 30 September 2018 - 11:17 WIB
Nina Atmasari
Seorang Wartawati Hilang Kontak di Palu, setelah Gempa Sempat Kirimkan Pesan Begini Sejumlah kerusakan akibat gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (29/9/2018)./ANTARA FOTO - BNPB

Advertisement

Harianjogja.com, SAMPIT - Gempa bumi di Donggala dan Palu menyebabkan korban jiwa dan infrastruktur. Seorang wartawati asal Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Desy Wulandari yang sedang berada di Palu, Sulawesi Tengah tidak diketahui keberadaannya pascagempa dan tsunami melanda daerah itu, Jumat (28/9/2018).

"Kami berharap Desy baik-baik saja. Mudah-mudahan hilang kontak ini hanya karena jaringan telekomunikasi yang buruk dan situasi di sana belum stabil," kata General Manager Radar Sampit, Siti Fauziah di Sampit, Sabtu.

Advertisement

Desy yang merupakan wartawati Radar Sampit sedang cuti berlibur ke Palu. Di sana, kabarnya Desy bertandang ke tempat temannya, sekaligus untuk berlibur.

Saat gempa berskala 7,7 SR yang kemudian disusul tsunami melanda Palu pada Jumat (28/9), Desy diperkirakan berada di kawasan yang dilanda bencana tersebut. Belum diketahui jelas nasib wartawati muda yang pernah mengantongi sejumlah prestasi lomba karya jurnalistik itu.

Sabtu pukul 07.27 WIB, salah seorang rekan Desy sesama wartawati bernama Maya, menerima pesan singkat diduga dari Desy. Pesan singkat itu dikirim dari nomor baru atau bukan nomor telepon yang biasa digunakan Desy.

Pesan itu diduga dikirim beberapa saat gempa dahsyat terjadi, namun baru diterima Maya pada Sabtu pagi. Itu terlihat dari kalimatnya yang digunakan dalam pesan singkat itu.

Isi pesan singkat itu, Desy memberitahukan bahwa saat itu Palu sedang diguncang gempa. Dia meminta Maya membelikan tiket secara online untuknya dengan tujuan Balikpapan, Jakarta atau Surabaya agar dia bisa segera meninggalkan Palu.

Dugaan bahwa pesan itu dikirim saat kejadian karena menggunakan kata 'besok'. Artinya pesan singkat dikirim Jumat malam, namun baru diterima Sabtu, diduga akibat gangguan signal. Saat coba dihubungi usai pesan diterima Sabtu pagi, nomor tersebut tidak aktif.

Pihak keluarga dan perusahaan tempat Desy bekerja, terus berusaha mencari informasi tentang keberadaan Desy. Dari daftar nama korban dirawat di rumah sakit yang beredar di media sosial, juga tidak terdapat nama Desy.

"Kami masih terus berupaya mengontak semua pihak yang bisa dihubungi. Semuanya. Kami sangat berharap Desy ditemukan dengan selamat dan bisa pulang ke Sampit dalam kondisi sehat," harap Fauziah.

Kabar menghilangnya Desy, sontak menimbulkan keprihatinan banyak pihak. Kalangan wartawan, pejabat, organisasi sosial dan lainnya turut membantu mencari informasi melalui relasi mereka di Palu. Semua berharap wartawati murah senyum itu segera ditemukan dalam kondisi selamat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Sabtu 20 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 00:57 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement