Advertisement
PRESTASI MAHASISWA : Tim Dance UII Sabet 6 Medali dalam Festival Folklore Internasional
Advertisement
Prestasi mahasiswa UII dalam International Folklore Festival berhasil menyaber enam medali
Harianjogja.com, SLEMAN - Tim International Program Dance Club (IPDC) Universitas Islam Indonesia (UII) melakukan debut manis dalam festival tari tradisional tingkat dunia berlabel 9th International Folklore Festival yang digelar di Saint Petersburg, Rusia, 11-15 November lalu.
Advertisement
Dalam ajang itu tim IPDC UII memborong enam medali sekaligus.
Penghargaan yang berhasil diraih oleh IPDC di antaranya, First Prize for Folk Dance kategori usia 18-45 tahun, Star of Interfolk 2016, Jury Prize for Best Accompaniment Music, Jury Prize for Best Artistry, dan Jury Prize for Performance Mastery. IPDC UII juga sekaligus menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang menyabet semua penghargaan itu
Ketua delegasi tim IPDC UII Roekhedi Priyo Santoso mengungkapkan perjuangan untuk sampai di tahap ini harus dilalui oleh timnya dengan susah payah.
"Sebagai gambaran, mereka harus bersaing dengan 53 kelompok kesenian dari 29 negara dalam beberapa babak," ujarnya sebagaimana rilis yang diterima Harianjogja.com, Kamis (17/1/2016).
Menurut dia, panitia mendatangkan dewan juri yang sangat kompeten di bidang seni tradisional seperti Ketua Bidang Lagu Rakyat di St. Petersburg State Institute of Culture, Koreografer pemenang penghargaan dari UNESCO, Dekan Fakultas Kesenian Rakyat di Gnessin Russian Academy of Music, dan Profesor bidang Etnomusikologi.
Pada babak awal, IPDC UII mempersembahkan satu tarian Aceh yang bernama Tarek Pukat. TM. Rafsanjani sebagai Art Director dan Muhaimin Yahya sebagai pelatih tari IPDC UII menyatakan tarian Tarek Pukat ini biasanya dibawakan oleh sekelompok penari wanita yang menari dengan menggunakan tali sebagai atribut menarinya.
Tarian tersebut menggambarkan tentang aktivitas para nelayan Aceh saat menangkap ikan di laut.
Penampilan perdana mereka di hadapan publik Rusia mendapat sambutan positif. Para penonton yang berkumpul di Pusat Kebudayaan “Kaskad”, wilayah Peterhof, Rusia merasa terhibur dengan tarian mereka dan memberikan pujian serta sapaan hangat meski cuaca di Peterhof sangat dingin akibat hujan salju tebal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Wabah Flu Burung Jerman Berpotensi Menyebar ke Negara Tetangga Eropa
- Diguyur Hujan Deras, Semarang Kembali Banjir
- Tokoh hingga Sultan dari Berbagai Daerah Mendeklarasikan FKN
- Ketum Muhammadiyah Berharap Generasi Muda Mewarisi Nilai Sumpah Pemuda
- Seorang Penumpang Meninggal Dunia di Bandara Soekarno-Hatta
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- 18 Kandidat Lolos, Lelang 6 Jabatan Eselon II Bantul Tunggu Bupati
- KPK Geledah BI-OJK, Anggota DPR Rajiv Diperiksa dari Laporan PPATK
- Revitalisasi Rampung, 400 Pedagang Pasar Terban Pindah Akhir Tahun
- Klasemen Liga Prancis, PSG Geser Marseille
- Seleksi Sekda Temanggung Dibuka, Bupati Dorong ASN Mendaftar
- Honda Big Wing, Fasilitas Premium untuk Pecinta Motor Besar Honda
- Regulasi Baru Didorong Percepat Akses Terapi Stem Cell di Indonesia
Advertisement
Advertisement




