Advertisement

PRESTASI MAHASISWA : Tim Dance UII Sabet 6 Medali dalam Festival Folklore Internasional

Kamis, 17 November 2016 - 13:20 WIB
Nina Atmasari
PRESTASI MAHASISWA : Tim Dance UII Sabet 6 Medali dalam Festival Folklore Internasional Tim IPDC UII saat tampil dalam Festival Forklore Internasional di St. Petersburg, Rusia, 15/17 November lalu. (Foto istimewa, dokumen UII)

Advertisement

Prestasi mahasiswa UII dalam International Folklore Festival berhasil menyaber enam medali

Harianjogja.com, SLEMAN - Tim International Program Dance Club (IPDC) Universitas Islam Indonesia (UII) melakukan debut manis dalam festival tari tradisional tingkat dunia berlabel  9th International Folklore Festival yang digelar di  Saint Petersburg, Rusia, 11-15 November lalu.

Advertisement

Dalam ajang itu tim IPDC UII memborong enam medali sekaligus.

Penghargaan yang berhasil diraih oleh IPDC di antaranya, First Prize for Folk Dance kategori usia 18-45 tahun, Star of Interfolk 2016, Jury Prize for Best Accompaniment Music, Jury Prize for Best Artistry, dan Jury Prize for Performance Mastery. IPDC UII juga sekaligus menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang menyabet semua  penghargaan itu

Ketua delegasi tim IPDC UII Roekhedi Priyo Santoso mengungkapkan perjuangan untuk sampai di tahap ini harus dilalui oleh timnya dengan susah payah.

"Sebagai gambaran, mereka harus bersaing dengan 53 kelompok kesenian dari 29 negara dalam beberapa babak," ujarnya sebagaimana rilis yang diterima Harianjogja.com, Kamis (17/1/2016).

Menurut dia, panitia mendatangkan dewan juri yang sangat kompeten di bidang seni tradisional seperti Ketua Bidang Lagu Rakyat di St. Petersburg State Institute of Culture, Koreografer pemenang penghargaan dari UNESCO, Dekan Fakultas Kesenian Rakyat di Gnessin Russian Academy of Music, dan Profesor bidang Etnomusikologi.

Pada babak awal, IPDC UII mempersembahkan satu tarian Aceh yang bernama Tarek Pukat. TM. Rafsanjani sebagai Art Director dan Muhaimin Yahya sebagai pelatih tari IPDC UII menyatakan tarian Tarek Pukat ini biasanya dibawakan oleh sekelompok penari wanita yang menari dengan menggunakan tali sebagai atribut menarinya.

Tarian tersebut menggambarkan tentang aktivitas para nelayan Aceh saat menangkap ikan di laut.

Penampilan perdana mereka di hadapan publik Rusia mendapat sambutan positif. Para penonton yang berkumpul di Pusat Kebudayaan “Kaskad”, wilayah Peterhof, Rusia merasa terhibur dengan tarian mereka dan memberikan pujian serta sapaan hangat meski cuaca di Peterhof sangat dingin akibat hujan salju tebal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Mudik Lebaran, Gunungkidul Bakal Dijejali 154.000 Kendaraan

Gunungkidul
| Kamis, 28 Maret 2024, 18:07 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement