Advertisement
PENELITIAN MAHASISWA : Duo Mahasiswa Ini Dapat Penghargaan di India

Advertisement
Penelitian mahasiswa UGM berupa alat untuk membantu petani tambak udang menang kompetisi di India.
Harianjogja.com, SLEMAN– Dua orang Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (FT UGM), Ridwan Wicaksono dan Imadudin Madjid menang Kompetisi Teknologi dan Inovasi Internasional, The ASME Innovation Showcase, di India pada 19-21 April lalu.
Advertisement
Ridwan dan Imaduddin menyampaikan alat ini dibuat untuk mengatasi persoalan petambak di pantai Selatan Jawa. Yakni udang vaname yang mati sebelum berhasil dipanen.
Meski tidak memiliki pengetahuan luas dalam bidang perikanan, dibantu salah satu perusahaan yang bergerak di bidang agrikultur, Ridwan bersama 10 rekan berdiskusi memecahkan masalah. Dalam observasi tersebut, diketahui persoalan ini disebabkan keterlambatan petani dalam mengetahui kondisi abnormal air kolam.
Logikanya, kata dia, apabila kolam tambak udang tersebut kekurangan oksigen, tetapi kelebihan kadar garam, amonia dan logam berat maka risiko udang mati menjadi besar. Adapun untuk memeriksa kadar oksigen, petambak masih menggunakan cara manual seperti melihat udang yang muncul ke permukaan.
“Udang yang sudah naik ke permukaan kolam itu sebenarnya tanda sudah terlambat untukbisa diatasi,” kata kata mahasiswa S2 Teknik elektro UGM ini di Fortakgama, Kantor Pusat UGM (6/5/2015).
Dari observasi ini, Ridwan pun membuat alat mikrokontroler dan sensor yang diberi nama BlumbangReksa atau kolam sejahtera. Alat yang sekilas mirip kotak nasi yang biasa dibawa anak TK ini menghabiskan dana sebesar Rp 10 juta dalam proses pembuatannya. Menurut Imadudin, alat ini difungsikan untuk mendeteksi kondisi abnormal air kolam.
Dengan alat tersebut, kata Imaduddin, kondisi air kolam bisa dibaca secara real time oleh petani. Bahkan petani bisa bertindak segera untuk memberikan perlakuan pada kolamnya saat kondisi abnormal agar udang peliharaannya tidak segera mati.
Kompetisi ini, imbuhnya diiikuti 55 tim dari berbagai perusahaan, komunitas dan mahasiswa. Adapun tim mahasiswa UGM menjadi satu-satunya wakil dari Indonesia yang lolos masuk 12 besar, kemudian menjadi pemenang bersama dua pemenang lainnya dari perusahaan asal India. Selain mendapat penghargaan, pemenang kompetisi ini mendapat hadiah berupa uang senilai US$15.000 atau sekitar Rp200 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ulang Tahun ke-90, Dalai Lama Ingin Hidup hingga 130 Tahun
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
Advertisement

Kasus Mas-mas Pelayaran: Polisi Tegaskan Driver Ojol Pengantar Makanan Hanya Telat 5 Menit
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Tujuh Hari Belum Ditemukan, Operasi Pencarian Nelayan Tenggelam di Pantai pangandaran Dihentikan
- Ulang Tahun ke-90, Dalai Lama Ingin Hidup hingga 130 Tahun
- Banjir Terjang Mataram, Ratusan Rumah Terendam
- Banjir di Kawasan Puncak Bogor, Satu Orang Meninggal Dunia dan 2 Masih Hilang
- Menlu Inggris David Lammy Janjikan Dukungan untuk Suriah
- JKT48 All In Tour 2025 Bersama Axioo Dimulai dari Semarang Berakhir di Jakarta
- Gunung Raung Erupsi 2 Kali Pagi ini, Tinggi Letusan Capai 1 Km
Advertisement
Advertisement