Advertisement
UN SMP 2015 : Tak Ada Soal Khusus, Siswa Low Vision Kesulitan Garap Soal

Advertisement
UN SMP 2015 di Kulonprogo terkendala ketidaan soal khusus bagi peserta low vision.
Harianjogja.com, KULONPROGO—Memakai ukuran huruf 12, soal-soal dalam ujian nasional tingkat sekolah menengah pertama masih terlalu kecil untuk kalangan murid dengan low vision. Alat bantu yang mereka gunakan juga tidak terlalu banyak membantu karena soal masih sulit terlihat jelas.
Advertisement
Kondisi itu diungkapkan murid dengan low vision di SMP Negeri 3 Sentolo, Rahmadi Ikhrom Iszudim. Menurut dia, ukuran huruf yang standar dengan murid non-berkebutuhan khusus cukup menyulitkan dirinya menggarap soal.
“Saat melingkari jawaban, saya takut keluar dari lingkaran,” paparnya, Selasa (5/5/2015).
Pernyataan serupa juga disampaikan murid SMPN 3 Sentolo lainnya, yang juga low vision, Ganis Widiatmono. Dia kesulitan membaca soal karena merasa pusing dan pandangannya kabur. Namun, dia tetap bisa menyelesaikan semua soal dan berharap bisa lulus.
Kepala SMPN 3 Sentolo Praptinah mengungkapkan dari 185 peserta UN yang ada, empat di antaranya adalah siswa berkebutuhan khusus. Tiga siswa dalam kondisi low vision sedangkan satu siswa lainnya mengalami bibir sumbing.
“Ada dua siswa yang tetap menjalani UN secara reguler karena berdasarkan hasil assessment, dinyatakan cukup mampu,” paparnya.
Praptinah memaparkan, selain ruang ujian khusus, sekolah juga menyediakan alat bantu berupa lampu penerangan tambahan. Lampu tersebut diletakkan di atas meja masing-masing siswa.
“Kondisi soalnya saya kurang tahu apakah berbeda dengan siswa lain atau tidak karena saya tidak melihatnya langsung,” kata Praptinah.
Guru pendamping khusus di SMPN 3 Sentolo, Legima, mengatakan secara umum sebenarnya tidak ada masalah yang sangat mengkhawatirkan. Dia juga tidak menyangka ukuran huruf pada soal tidak diperbesar.
“Sejak Oktober sudah saya laporkan agar ukuran hurufnya 18 tetapi ternyata tetap 12. Jadi, dengan kaca mata juga sulit,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kulonprogo Sumarsana justru mengaku tidak menerima permohonan pengadaan soal khusus dari SMPN 3 Sentolo, “Kalau tidak ada permohonan juga tidak bisa mengajukan ke provinsi,” ucapnya.
Sumarsana menambahkan pengadaan soal khusus untuk ujian hari berikutnya juga tidak memungkinkan. Dia berharap sekolah bisa menemukan solusi yang bisa memenuhi kebutuhan siswa bersangkutan.
“Ini akan jadi bahan instropeksi internal,” paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Buntut Penggerebekan Pabrik Baterai di AS, Hyundai-LG Tunda Operasional
- BPOM Telusuri Temuan Mi Instan Mengandung Etilen Oksida di Taiwan
- Hore, Bansos Beras 10 Kg Dilanjutkan hingga Desember 2025
- Presiden Prabowo Temui Emir Qatar Setelah Israel Serang Doha
- PBB Ingatkan Tepi Barat Terancam Terbelah akibat Permukiman Israel
Advertisement

Diduga Langgar Aturan OJK, Nasabah Gugat BPR di PN Bantul
Advertisement

Wisata Favorit di Asia Tenggara, dari Angkor Wat hingga Tanah Lot
Advertisement
Berita Populer
- TNI AD Dikerahkan untuk Evakuasi Korban Banjir di Bali
- Mantan Presiden Brasil Bolsonaro Dijatuhi Pidana Lebih dari 27 tahun
- Kabar Berkembang, Hari Ini, Presiden Prabowo Umumkan Menteri dan Wamen Baru
- Delapan Rumah Hancur, Tujuh Orang Terluka akibat Ledakan Pamulang Tangsel
- KPK Dalami Modus Calon Haji Khusus Diberi Waktu Pelunasan 5 Hari Kerja
- BPBD Bali Sebut Hingga Pagi Ini Ada 19 Orang Meninggal Dunia
- 7 Korban Ledakan di Pamulang Dirawat di RS Terdekat
Advertisement
Advertisement