Advertisement

Anak-Anak Mantan Presiden Soeharto Kritik Jokowi dari Soal Utang Hingga Freeport

Newswire
Jum'at, 16 November 2018 - 22:04 WIB
Bhekti Suryani
Anak-Anak Mantan Presiden Soeharto Kritik Jokowi dari Soal Utang Hingga Freeport Titiek Soeharto saat menunjukan kartu keanggotaan Partai Berkarya di desa Kemusuk, Sedayu. Senin (10/6/2018). - Harian Jogja/David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA- Anak mantan Presiden Soeharto belakangan melancarkan kritik ke capres nomor urut 01 Joko Widodo.

Keluarga mendiang mantan Presiden Soeharto belakangan kompak mengkritik Joko Widodo atau Jokowi yang menjadi Calon Presiden di Pilpres 2019. Lewat Partai Berkarya, anak-anak Soeharto mendukung Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

Advertisement

Titiek Soeharto dan Tommy Soeharto atau Hutomo Mandala Putra, dua anak Soeharto yang menonjol mengkritik Jokowi. Hanya saja, memang tidak terlalu sering.

Misal saja, saat Titiek berkunjung ke Provinsi Banten beberapa waktu lalu. Titiek Soeharto mengkritik kebijakan bidang pertanian dan pangan era Jokowi sangat lemah. Sampai kini Indonesia banyak Impor pangan. Selain itu program swasembada tidak tercapai.

Titiek Soeharto mengungkit Jokowi berjanji dalam waktu tiga tahun akan swasembada padi jagung kedelai. Tapi nyatanya, lanjut Titiek, sampai sekarang bukan swasembada malah impor.

"Padahal kita ini negeri yang kaya, tapi kita malah impor. Dari beras, jagung, cabai, sampai cangkul diimpor," katanya.

Jauh sebelum Titiek, Tommy Soeharto pun mengkritik. Ketua Umum Partai Berkarya itu prihatin dengan keadaan Indonesia 20 tahun belakangan, setelah reformasi yang menggulingkan ayahnya dari tampuk kursi presiden.

Di Memoarial Jenderal Besar Soeharto, Kemusuk, Argomulyo, Sedayu, Bantul, Yogyakarta, 11 Juni 2018 lalu, Tommy Soeharto menyoroti utang Indonesia sampai Rp 7.000 triliun.

Di tempat yang sama, Titiek Soeharto pun menilai banyaknya pengangguran di era Jokowi. Jumlahnya sampai 7 juta orang, klaim dia. Selain itu pekerja asing pun membludak di Indonesia.

Hal lain yang kritik keluarga Soeharto adalah soal investasi asing, khususnya pembelian saham Freeport. Divestasi saham Freeport sebesar 51 menurut Tommy Soeharto tidak menguntungkan Papua. Menurutnya, bisa divestasi saham Freeport bisa 100 persen. Hal itu dikatakan Tommy Soeharto di Rimba Papua Hotel (RPH), 19 Oktober lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Rute, Tarif dan Jalur Bus Trans Jogja, Yuk Cek di Sini

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 05:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement