Advertisement

Diejek Jenderal Kardus, Ini Balasan Prabowo Subianto ke Andi Arief

Newswire
Kamis, 13 September 2018 - 17:50 WIB
Bhekti Suryani
Diejek Jenderal Kardus, Ini Balasan Prabowo Subianto ke Andi Arief Andi Arief bersama tim pengacara melaporkan balik relawan Kotak Adja di Polda Metro Jaya. - suara.com/Agung Sandy Lesmana

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA- Politikus Partai Demokrat Andi Arief pernah menyebut Prabowo Subianto sebagai jenderal kardus. Belakangan, keduanya terlihat akrab.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Andi Arief dirangkul oleh Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Padahal, sebelumnya Andi Arief sempat beberapa kali melontarkan pernyataan kontroversi untuk Prabowo-Sandiaga Uno jelang Pilpres 2019.

Advertisement

Momen Andi Arief dirangkul Prabowo itu terjadi seusai mantan Danjen Kopassus tersebut bersama Sandiaga menemui Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kediamannya, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, pada Rabu (12/9/2018) malam.

Foto dirinya dirangkul Prabowo itu kemudian diunggah ke media sosial Twitter miliknya, @AndiArief_. Dalam foto itu, ia menulis Prabowo telah lama mengenalnya. Mantan aktivis 1998 itu juga menyatakan tak pernah bermain dengan ucapannya.

"Pak Prabowo sudah mengenal saya lama, Dia tahu saya tak pernah bermain2 dengan kata-kata. Dan, saya tak pernah mengkhianati kebenaran," katanya, seperti dikutip dari @AndiArief_, pada Kamis (13/9/2018).

Sebelumnya, Andi Arief sempat mengeluarkan pernyataan frontal terhadap Prabowo, sebelum penetapan Sandiaga Uno menjadi pendampingnya di Pilpres 2019. Saat itu, Andi Arief menyebut Prabowo sebagai "Jenderal Kardus".

"Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangannya ke kuningan. Bahkan keinginan dia menjelaakan lewat surat sudah tak perlu lagi. Prabowo lebih menghatgai uang ketimbang perjuangan. Jendral kardus," katanya dalam akun @AndiArief_, pada 8 Agustus 2018 itu.

Selain itu, Andi juga menuding Sandiaga telah membayar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) masing-masing sebesar Rp500 miliar agar sepakat untuk memilih Sandi sebagai cawapres Prabowo. Andi Arief geram karena hal itu tidak sejalan dengan kesepakatan sebelumnya.

"Di luar dugaan kami ternyata Prabowo mementingkan uang ketimbang jalan perjuangan yang benar. Sandi Uno yang sanggup membayar PAN dan PKS masing-masing Rp500 Miliar, menjadi pilihannya untuk cawapres," kata Andi Arief.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Okezone

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Warga Kulonprogo Ajukan Gugatan Disebut Nonpribumi Saat Balik Nama Sertifikat, Sidang Ditunda Lagi

Jogja
| Kamis, 25 April 2024, 13:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement