Advertisement

Diduga Dianiaya, Anggota Satpol PP Solo Meninggal Bersimbah Darah di Teras Rumah

Indah Septiyaning Wardhani
Kamis, 13 September 2018 - 12:17 WIB
Nina Atmasari
Diduga Dianiaya, Anggota Satpol PP Solo Meninggal Bersimbah Darah di Teras Rumah Jaka Setiana saat bertugas sebagai anggota Satpol PP Solo. (Istimewa)

Advertisement

Harianjogja.com, SOLO -- Seorang aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di Solo diduga menjadi korban penganiayaan hingga tewas.

Kepala Seksi (Kasi) Pembinaan dan Penyuluhan Bidang Penegakan Perundang-undangan Daerah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jaka Setiana ditemukan meninggal dunia dengan tubuh penuh luka, Kamis (13/9/2018) dini hari.

Advertisement

Jaka diduga dianiaya orang tidak dikenal. Jasad Jaka ditemukan dengan kondisi penuh luka di kediamannya, RT 005/RW009 Minapati, Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Solo.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, jaringan Harianjogja.com Jaka yang kerap menertibkan pedagang kaki lima (PKL) serta hunian liar ini kali pertama ditemukan istrinya, Siti Munawaroh, pukul 02.00 WIB.

Saat ditemukan Jaka dalam kondisi tergeletak di teras kamarnya di lantai II. Mengetahui kondisi Jaka yang penuh luka dan darah di bagian tubuhnya, Munawaroh memanggil kakak kandungnya Suyamto yang berada di lantai satu.

Mereka kemudian membaringkan tubuh Jaka ke tempat tidur. Saat ditemukan Jaka sudah tidak bernyawa. Menurut penuturan anaknya, Adilla Scarlleta, 15, Jaka pulang ke rumah setelah bertugas mengamankan pelaksanaan Kirab Malam 1 Sura Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat pada Rabu (12/9/2018) pukul 03.30 WIB.

"Bapak pulang langsung tidur di lantai II. Kamis pukul 02.00 WIB dibangunkan Ibu untuk salat Tahajud. Tapi ternyata Bapak sudah tergeletak di teras depan kamar," kata dia.

Saat ditemukan itu, kondisi Jaka penuh luka dan darah. Luka ada di bagian pelipis mata kiri, belakang telinga bagian kiri, luka di tangan kanan kiri serta kaki. Selain itu luka bekas benda tumpul di kepala. "Darahnya ada di mana-mana," kata dia.

Kakak kandung Jaka, Sumarlis, 53, mengatakan kematian Jaka penuh kejanggalan. Banyak luka-luka di bagian wajah, tangan, dan kaki.

"Kami berharap bisa dilakukan visum atau autopsi karena ada kejanggalan. Tapi kami tetap menyerahkan kepada istri dan anak-anaknya," katanya.

Kepala Bidang (Kabid) Ketenteraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Agus Sis Wuryanto mengatakan selama ini Jaka dikenal sosok yang memiliki dedikasi tinggi terhadap pekerjaan. Bahkan saat terakhir, Jaka masih bertugas mengamankan jalannya pelaksanaan Kirab 1 Sura.

Jaka meninggalkan seorang istri dan dua orang anak. Saat ini para pelayat terus berdatangan ke rumahnya.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Solopos.com

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal KRL Solo-Jogja, Berangkat dari Palur Rabu 24 April 2024

Jogja
| Rabu, 24 April 2024, 01:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement