Advertisement
Kurir Sabu-Sabu 10 Kg Jaringan Malaysia Terancam Hukuman Mati
Ilustrasi sabu-sabu. - Ist/Antara
Advertisement
Harianjogja.com, PEKANBARU-Kurir narkoba yang telah ditetapkan sebagai tersangka kepemilikan 10 kilogram sabu-sabu yang merupakan bagian jaringan Malaysia terancam hukuman mati. Hal itu diungkapkan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Riau Brigjen Wahyu Hidayat.
Kepala BNN Riau Brigjen Wahyu Hidayat di Pekanbaru, Rabu menjelaskan tersangka YD dijerat dengan Pasal 112 Jo Pasal 114 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika. "Ancaman maksimal hukuman mati," ucapnya, Rabu (1/8/2018).
Advertisement
YD, pria berusia 43 tahun asal Bukit Tinggi, Sumatera Barat, ditangkap tim gabungan BNN Riau dan Polres Siak tepat di Markas Kepolisian Resort Siak, Jalan Lintas Perawang Siak, KM 70.
Selain YD, petugas juga meringkus seorang wanita berinisial ELV (34), yang tidak lain merupakan istri muda tersangka. Keduanya ditangkap pada Minggu (29/7) lalu, saat mengendarai mobil minibus Innova yang ternyata membawa serta 10 paket sabu-sabu seberat 10 kilogram.
BACA JUGA
Hasil penyelidikan BNN Riau, YD merupakan kurir yang telah berulang kali mengirim serbuk haram tersebut dalam jumlah besar dari Siak, Riau menuju Sumatera Selatan.
Tercatat sedikitnya dua kali upaya pengiriman sabu-sabu masing-masing berjumlah setengah kilogram dan satu kilogram yang berhasil lolos dari pengamatan petugas.
Sementara dalam kasus tersebut, Wahyu mengatakan istrinya ELV dinilai tidak tahu menahu terkait penjemputan dan pengiriman sabu-sabu itu.
"Masih kita dalami peran istrinya karena saat ditangkap, istrinya tidak tahu kalau suaminya membawa 10 kilogram sabu-sabu," ujarnya.
Lebih jauh, Wahyu menjelaskan BNN Riau telah melakukan pengintaian selama tiga bulan lamanya sebelum kasus pengiriman sabu-sabu senilai Rp15 miliar tersebut terungkap. Penyelidikan berawal dari informasi akan masuknya narkoba sabu-sabu dari Malaysia menuju Selatpanjang, Kabupaten Meranti.
"Jadi sejak 21 April kemarin sudah kita selidiki. Kita lakukan pemetaan juga siapa saja yang terlibat dalam jaringan ini," ucapnya.
Hasil penyelidikan petugas mengerucut pada tersangka YD, warga Bukit Tinggi yang sebelumnya berprofesi sebagai sopir travel tersebut. Tiga hari sebelum penangkapan, kata Wahyu, pihaknya bahkan telah mengerahkan personel untuk melakukan pengintaian.
Tersangka YD, kata Wahyu sempat menginap di salah satu hotel di Harapan Raya, Kota Pekanbaru. Dia menginap dihotel itu setibanya dari Sumatera Barat, Sabtu malam (28/7) sebelum ditangkap.
Pada Minggu dinihari pukul 03.00 WIB, tersangka keluar dari hotel bersama istri mudanya tersebut dan langsung melaju ke Pelabuhan Buton, Kabupaten Siak. Tim yang terus membuntuti tersangka akhirnya berhasil melakukan penangkapan tepat di depan Mapolres Siak.
Saat ini tersangka dan barang bukti telah diamankan BNN Riau. Wahyu mengatakan bahwa pengungkapan itu merupakan salah satu yang terbesar sepanjang 2018 ini. Pihaknya masih terus menyelidiki jaringan lainnya karena mereka semua menggunakan sistem jaringan terputus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bupati Banyuwangi Dukung Rencana Baru Proyek Kereta Cepat Whoosh
- Hanyut di Sungai Jolinggo Kendal, Tiga Mahasiswa KKN UIN Semarang MD
- Prabowo Minta Pintu Pelintasan Diperbarui Cegah Kecelakaan Kereta Api
- Uang Judi Online di Indonesia Kalahkan Nilai Korupsi
- Jonan Bantah Diberi Tawaran Menteri Seusai Temui Prabowo
Advertisement
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Simak, Jadwal SIM Keliling Gunungkidul Bulan November 2025
- Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Selasa 4 November 2025
- Prakiraan BMKG Selasa 4 November 2025, DIY Hujan Sedang
- Distribusi Beras SPHP Tetap Berlanjut di Musim Panen
- 790 Perenang Pemula Terjun di Samapta Swim Competition di Magelang
- Pemakaman PB XIII: Abdi Dalem Gelar Ritual Bedah Bumi di Pajimatan
- Jadwal Bus Sinar Jaya Malioboro ke Parangtritis Selasa 4 November 2025
Advertisement
Advertisement




