Advertisement
Ini Kronologi Lengkap Penangkapan Terduga Teroris di Concat, Ada Perempuan Bercadar Berteriak
Advertisement
Bisnis.com, JOGJA – Seorang warga yang terduga teroris ditangkap di Sleman. Warga menceritakan kronologi kejadian.
Detasemen Khusus Antiteror Mabes Polri menangkap seorang warga di sebuah rumah makan di Jalan Perumnas, Dusun Ngropoh, Condongcatur, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu sore hari ini (18/7/2018).
Advertisement
Sekitar pukul 16.00 WIB mobil patroli polisi terparkir melintang menutup Jalan Perumnas. Sementara itu dua aparat berpakaian preman berdiri di tengah jalan mengawasi setiap warga yang mengerumuni kawasan itu agar tidak mendekat dan mengambil gambar.
Pada pukul 16.59 WIB, jalan Perumnas kembali dibuka setelah empat mobil keluar menembus kerumunan warga dari arah rumah makan Ayam Bakar Bu Tuti yang didatangi Densus 88.
Setelah iring-ringan mobil berlalu, seorang perempuan bercadar meneriakkan takbir berkali-kali hingga selanjutnya digiring masuk ke dalam rumah makan yang sekaligus menjadi tempat tinggal itu.
Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Sleman AKBP Muchamad Firman Lukmanul Hakim saat ditemui di lokasi tidak banyak memberikan keterangan. Ia membenarkan bahwa dalam peristiwa itu aparat Polres Sleman hanya mem-back up Densus 88.
"Kami hanya mem-back up saja. Yang terjun Densus 88," kata Firman singkat seperti dilaporkan Antara Rabu (18/7/2018).
Seorang warga Condongcatur, Panca (48) yang menyaksikan peristiwa itu mengaku melihat seorang pria dibawa oleh aparat. Menurut dia, tidak ada perlawanan dalam penangkapan itu.
"Setelah satu orang dibawa pergi, selanjutnya polisi kembali membawa barang dari rumah itu," kata dia.
Warga lainnya HM (22) mengaku kenal dengan pria itu. Menurut dia, meski jarang berbincang-bincang dengan warga, pria yang dikenal dengan nama berinisial IS memiliki kepribadian yang dermawan.
"Hampir setiap hari dia membagikan nasi bungkus ke masjid-masjid sini. Kalau setiap Jumat malah rutin (membagikan nasi)," kata pria yang membuka jasa tambal ban berjarak 20 meter dari rumah makan itu.
Selain berjualan Ayam Bakar, menurut HM, sehari-hari IS juga menjadi pelatih judo di Universitas Gadjah Mada (UGM). "Ayam Bakar Bu Tuti memiliki banyak cabang. Dia juga menjadi pelatih judo di UGM," kata HM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Erupsi Lagi, Gunung Semeru Semburkan Awan Panas Guguran
- Ini Profil Keseharian Harvey Moeis Suami Sandra Dewi yang Terseret Korupsi PT Timah
- Perbaikan Jalur Pantura Demak-Kudus Ditarget Rampung Sebelum April 2024
- Gugatan Sengketa Pilpres, Mahfud MD Serukan Kembalian Maruah MK
- PGI Meminta Agar Kasus Kekerasan di Papua Diusut Tuntas
Advertisement
Usulan Formasi PPPK-CPNS 2024 Disetujui Pusat, Pemkab Bantul: Kami Tunggu Kepastian Alokasinya
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Daop 2 Siapkan 24 Lokomotif-244 Kereta untuk Angkutan Lebaran 2024
- Viral Polisi Tembak dan Serang DC, APPI Jelaskan Duduk Permasalahannya
- Pemulangan Enam Jenazah ABK WNI dari Jepang Dilakukan Bertahap
- Tiga Hari Hilang, 6 Orang Korban Ambruknya Jembatan Baltimore Belum Ditemukan
- Kejagung Bongkar Kasus Korupsi PT Timah Menyeret Harvey Moeis, Ini Komentar Kementerian BUMN
- Ini Profil Keseharian Harvey Moeis Suami Sandra Dewi yang Terseret Korupsi PT Timah
- UU DKJ Disahkan, Sebentar Lagi Jakarta Bakal Melepas Status Ibu Kota
Advertisement
Advertisement