Advertisement
Aktivitas Gunung Anak Krakatau Masih Tinggi, Wisatawan Dilarang Mendekat ke Kawah
Gunung Anak Krakatau. - Ist/ BNPB via Suara.com
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau (2.968 mdpl) masih tinggi. Hal itu berdasarkan informai Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menginformasikan, Jumat (13/7/2018).
Oleh karena aktivitas vulkanik tersebut masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 1 kilometer (km) dari kawah, laporan yang dihimpun Antara dari Kementerian ESDM di Jakarta, Jumat.
Advertisement
Gunung Anak Krakatau (2.968 mdpl) saat ini berada pada tingkat aktivitas Level II (WASPADA).
"Hingga saat ini aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau masih tinggi, sehingga tingkat aktivitasnya masih berada pada Level II (Waspada). Direkomendasikan kepada masyarakat/wisatawan untuk tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 1 km dari kawah," ujar Kepala PVMBG Kasbani.
BACA JUGA
"Aktivitas saat ini berupa keluarnya material vulkanik dari Kawah Krakatau dalam bentuk lontaran material pijar yang jatuh di sekitar tubuh Gunung Anak Krakatau, serta guguran lava pijar yang mengarah ke selatan," lanjutnya.
Fenomena lain yang terpantau atau dirasakan dari Pos PGA di Pasauran, kawasan Pantai Anyer adalah bunyi aktivitas letusan dari arah gunung yang cukup keras dengan frekuensi kejadian yang cukup rapat, aktivitas letusan ini juga dapat menggetarkan kaca pada bangunan Pos PGA.
Aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau hingga tanggal 12 Juli 2018 pukul 20:05 WIB masih dalam fase erupsi yang ditandai keluarnya material vulkanik dari pusat kegiatan Gunung Anak Krakatau.
Berdasarkan pemantauan secara visual dari arah Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) di Pasauran yang berjarak sekitar 42 km, visual gunung pada saat malam hari secara kasat mata tidak terlalu jelas, namun dengan bantuan kamera CCTV yang dilengkapi infra merah baru tampak adanya sinar api setinggi 200 m diatas puncak gunung.
Pemantauan secara kegempaan teramati rekaman seismograf didominasi oleh jenis gempa getaran tremor menerus dengan amplituda berkisar antara 25 - 50 mm (dominan 40 mm), hal ini berasosiasi dengan aktivitas keluarnya material vulkanik dari kawah dalam bentuk lontaran maupun guguran lava pijar.
Rekaman seismograf sebelumnya pada tanggal tanggal 11 Juli 2018 tercatat telah terjadi 56 kali gempa Letusan, 141 kali gempa Hembusan 5 kali gempa Vulkanik Dangkal dan terjadi gempa Tremor menerus dengan amplituda 2 - 50 mm.
Gunung Anak Krakatau secara administratif masuk ke wilayah Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Aktivitas vulkanik gunung yang berada 305 meter diatas permukaan laut ini menunjukkan peningkatan sejak 18 Juni 2018.
Berdasarkan Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) menunjukan hampir seluruh tubuh Gunung Anak Krakatau yang berdiameter 2 Km merupakan kawasan rawan bencana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Amnesty Kecam Kepala Menteri Bihar Usai Tarik Hijab Perempuan di India
- Jawa Tengah Sumbang 57 Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
- Wanita Jepang Menikah dengan AI, Gunakan Kacamata AR
- Bupati Bantul Terbitkan SE Gemar, Ayah Wajib Ambil Rapor
- China Sanksi Mantan Jenderal Jepang Terkait Isu Taiwan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
- BPBD Gunungkidul Gandeng Klaten untuk Tangani Bencana di Perbatasan
Advertisement
Advertisement





