Advertisement

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Masih Tinggi, Wisatawan Dilarang Mendekat ke Kawah

Newswire
Sabtu, 14 Juli 2018 - 14:17 WIB
Nina Atmasari
Aktivitas Gunung Anak Krakatau Masih Tinggi, Wisatawan Dilarang Mendekat ke Kawah Gunung Anak Krakatau. - Ist/ BNPB via Suara.com

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA- Aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau (2.968 mdpl) masih tinggi. Hal itu berdasarkan informai Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menginformasikan, Jumat (13/7/2018).

Oleh karena aktivitas vulkanik tersebut masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 1 kilometer (km) dari kawah, laporan yang dihimpun Antara dari Kementerian ESDM di Jakarta, Jumat.

Advertisement

Gunung Anak Krakatau (2.968 mdpl) saat ini berada pada tingkat aktivitas Level II (WASPADA).

"Hingga saat ini aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau masih tinggi, sehingga tingkat aktivitasnya masih berada pada Level II (Waspada). Direkomendasikan kepada masyarakat/wisatawan untuk tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 1 km dari kawah," ujar Kepala PVMBG Kasbani.

"Aktivitas saat ini berupa keluarnya material vulkanik dari Kawah Krakatau dalam bentuk lontaran material pijar yang jatuh di sekitar tubuh Gunung Anak Krakatau, serta guguran lava pijar yang mengarah ke selatan," lanjutnya.

Fenomena lain yang terpantau atau dirasakan dari Pos PGA di Pasauran, kawasan Pantai Anyer adalah bunyi aktivitas letusan dari arah gunung yang cukup keras dengan frekuensi kejadian yang cukup rapat, aktivitas letusan ini juga dapat menggetarkan kaca pada bangunan Pos PGA.

Aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau hingga tanggal 12 Juli 2018 pukul 20:05 WIB masih dalam fase erupsi yang ditandai keluarnya material vulkanik dari pusat kegiatan Gunung Anak Krakatau.

Berdasarkan pemantauan secara visual dari arah Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) di Pasauran yang berjarak sekitar 42 km, visual gunung pada saat malam hari secara kasat mata tidak terlalu jelas, namun dengan bantuan kamera CCTV yang dilengkapi infra merah baru tampak adanya sinar api setinggi 200 m diatas puncak gunung.

Pemantauan secara kegempaan teramati rekaman seismograf didominasi oleh jenis gempa getaran tremor menerus dengan amplituda berkisar antara 25 - 50 mm (dominan 40 mm), hal ini berasosiasi dengan aktivitas keluarnya material vulkanik dari kawah dalam bentuk lontaran maupun guguran lava pijar.

Rekaman seismograf sebelumnya pada tanggal tanggal 11 Juli 2018 tercatat telah terjadi 56 kali gempa Letusan, 141 kali gempa Hembusan 5 kali gempa Vulkanik Dangkal dan terjadi gempa Tremor menerus dengan amplituda 2 - 50 mm.

Gunung Anak Krakatau secara administratif masuk ke wilayah Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Aktivitas vulkanik gunung yang berada 305 meter diatas permukaan laut ini menunjukkan peningkatan sejak 18 Juni 2018.

Berdasarkan Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) menunjukan hampir seluruh tubuh Gunung Anak Krakatau yang berdiameter 2 Km merupakan kawasan rawan bencana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Jumat 26 April 2024

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 11:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement