Advertisement

Tim Sepak Bola yang Terjebak di Gua Diselamatkan, Bantuan Datang dari Berbagai Lapisan Masyarakat

Newswire
Rabu, 11 Juli 2018 - 10:17 WIB
Kusnul Isti Qomah
Tim Sepak Bola yang Terjebak di Gua Diselamatkan, Bantuan Datang dari Berbagai Lapisan Masyarakat Tim penyelamat berada di dalam Gua Tham Luang, Chiang Rai, Thailand, untuk menyelamatkan anggota tim sepakbola U-16 dan seorang pelatih yang terperangkap. - Reuters/Stringer

Advertisement

Harianjogja.com, CHIANG RAI-Tim sepak bola Thailand yang terjebak di Gua yang terdiri dari 12 anak dan remaja bersama seorang pelatihnya sudah berhasil diselamatkan dari dalam gua yang dilanda banjir. Hal itu seperti yang diungkapkan Angkatan Laut Thailand.

Di balik kerja keras para penyelam berpengalaman, petugas medis, dan tim penyelamat lainnya, berbagai kelompok masyarakat Thailand juga turut membantu secara langsung maupun tidak langsung.

Advertisement

Bantuan antara lain mulai dari kelompok pencari burung walet yang mengetahui rute di labirin gua, penduduk setempat yang tidak keberatan sawahnya rusak karena menampung air yang dipompa untuk mengeringkan gua, doa-doa di vihara, sampai ke para ibu yang memasak untuk orang-orang yang membantu usaha penyelamatan.

"Memang masyarakat Thailand dibangun dalam nilai-nilai sosial kerajaan sehingga hal-hal yang begini menjadi community. Thailand kan segala sesuatu berdasarkan community based, berdasarkan partisipasi rakyat semuanya," kata Dodo Sudradjat, Konselor Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bangkok, kepada Nuraki Aziz untuk BBC News Indonesia.

"(Pemberian makanan) kan bentuk masyarakat setempat. Itu kan ciri khas masyarakat di Asia Tenggara. Termasuk di Thailand, kalau ada kemalangan-kemalangan, maka masyarakat sekitar akan memberikan apapun, makanan, kepada orang -orang yang terlibat di sekitar," tambah Dodo.

Upaya penyelamatan itu dan berbagai kegiatan di sekitarnya diliput secara meluas oleh berbagai media Thailand maupun dunia.

Media cetak, audio visual, radio, sampai ke media sosial antara lain menampilkan berbagai gambar dan foto serta kisah anak-anak ini sebelum mengalami musibah walau tidak satupun yang memperlihatkan wajah mereka saat keluar dari gua.

Soalnya peliputan sepenuhnya diatur pemerintah dan media dibatasi tidak boleh mendekati mulut gua.

"Sejak kejadian, muka-muka mereka ditampilkan, tetapi muka dalam arti potret mereka. Seluruh media, media cetak menjadikan headline, dari mulai kejadian sampai ke penyelamatan., Tetapi ketika penyelamatan, ketika mulai empat orang pertama ke luar gua, seluruh wartawan disuruh menjauh," kata Dodo.

"Ketika penyelamatan, orang dilarang untuk memfoto wajah. Wartawan disuruh menjauh supaya tidak mengganggu upaya penyelamatan. Saya kira juga ada etika untuk orang tidak memotret korban dalam keadaan apapun."

"Ini untuk tidak mengganggu proses penyelamatan karena mereka langsung dibawa ke rumah sakit untuk perawatan," Dodo menjelaskan lebih rinci.

Sampai sejauh ini Indonesia belum memberikan bantuan karena memang belum ada permintaan dari pihak Thailand.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Okezone

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 06:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement