Advertisement
Perempuan Bercadar yang Diturunkan dari Angkot di Tulungagung Ternyata Masih Anak-Anak, Seperti Ini Kronologinya
Ilustrasi perempuan bercadar. - JIBI
Advertisement
Harianjogja.com, TULUNGAGUNG- Seorang petugas Dinas Perhubungan terpaksa menurunkan wanita muda bercadar dari atas bus umum di Terminal Gayatri, Tulungagung, Jawa Timur, karena gerak-geriknya mencurigakan.
Menurut keterangan Kepala Terminal Gayatri, Oni Suryanto, Selasa (15/5/2018), kejadian itu dilakukan lantaran perempuan yang berusia sekitar 14 tahun itu tak kunjung mau menjawab saat ditanya petugas.
Advertisement
"Kejadiannya [Senin, 14/5/2018] kemarin. Datang sekitar pukul 06.00 WIB dan naik ke bus jurusan Trenggalek sekitar pukul 08.00 WIB. Saat itu dia terlihat kebingungan, tapi saat ditanya tidak mau menjawab," katanya.
Kecurigaan petugas semakin menjadi lantaran perempuan belia yang belakangan diketahui berinisial SAN itu tidak pakai alas kaki sejak masuk terminal hingga naik bus jurusan Ponorogo.
BACA JUGA
Namun setelah diinterogasi, SAN mengaku sebagai santri Pondok Pesantren Darussalam, Kelurahan Kampungdalem, Tulungagung.
Kepada petugas, SAN mengaku ingin pulang ke Ponorogo namun tak ingin usaha pulang kampung tanpa izin itu ketahuan pengurus pondok.
"Jadi bukan karena penumpang yang takut dan tak mau wanita itu naik di bus. Tetapi karena mencurigakan, akhirnya diminta turun dulu oleh petugas," kata Oni.
Akhirnya, tim berkoordinasi dengan kepolisian. Tak berselang lama, polisi dari Polres Tulungagung datang dan membawa wanita tersebut.
"Kami serahkan ke polisi untuk tindakan lebih lanjut. Sebab mereka yang lebih memiliki kewenangan," ujar Oni.
Dikonfirmasi terpisah, Kabag Humas Polres Tulungagung Iptu Sumaji mengatakan informasi penurunan penumpang dari atas bus Bagong jurusan Trenggalek benar namun telah dipelintir sehingga menjadi "hoax" [informasi bohong].
"Berita yang beredar menjadi seolah ada diskriminasi perlakuan terhadap wanita bercadar di terminal. Padahal tidak begitu," katanya.
Menurut Sumaji, penurunan penumpang SAN lebih dilakukan lantaran santri yang masih duduk di bangku kelas 8 SMP ini membuat penumpang lain was-was.
Gerak-gerik yang misterius membuat SAN yang bercadar dan membawa sebuah tas dilaporkan penumpang lain kepada petugas Dishub di unit Terminal Gayatri, Tulungagung.
"Keterangan yang bersangkutan juga informasi dari pihak pondok, santri berinisial SAN ini sudah keempat kalinya ini mencoba kabur dari pondok. Tiga kali kepergok pengasuh pondok, ini yang terakhir berinisiatif pakai cadar supaya tidak mudah dikenali," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Menkeu Purbaya Tegas Tolak Legalkan Thrifting
- Cloudflare Dihukum Bayar Rp53 M karena Manga Bajakan
- Defisit APBN 2025 Capai Rp479,7 T, Masih Dianggap Aman
- Pelanggan Tumbuh 33 Persen, Blue Bird Tambah Armada Saat Liburan
- Profi Ninis Kesuma Ratu Pupuk Indonesia, Kawal Ketahanan Pangan
- Korban Gaza Bertambah, Hamas Sebut Israel Abaikan Gencatan Senjata
- Eks Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi Dicegah, Kasus Naik Penyidikan
Advertisement
Advertisement





