Mabuk Jadi Sumber Kisruh Bonek di Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL - M.Yasin, 25 supporter Bonek yang kemarin mengalami penusukan oleh sesama suporter klub sepak bola Persebaya itu, telah dibawa pulang keluarganya ke Surabaya pada Sabtu (14/4/2018) pukul 02.00 WIB. Polisi menyatakan ricuh antara sesama suporter yang membela satu tim kesayangan mereka itu terjadi karena pelaku kericuhan mabuk.
Kapolsek Jetis, Bantul, DIY, AKP S Parmin mengatakan kerusuhan terjadi seusai pertandingan di Stadion Sultan Agung, Bantul, DIY. Beberapa Bonek terlihat mabuk kemudian saling adu mulut dengan suporter lawan. M Yasin yang sedang duduk di sisi utara parkiran Stadion Sultan Agung Bantul kemudian ditusuk oleh sesama suporter Bonek di bagian ulu hati.
Advertisement
"Korban dilarikan ke RS Nur Hidayah, kemudian kami mengontak keluarga korban dari informasi teman-teman Boneknya," kata Parmin saat dihubungi Harianjogja.com, Sabtu.
Saat M Yasin dirawat di RS Nur Hidayah, supporter Bonek menunggu di Terminal Giwangan dan diperiksa oleh Polsek Jetis. Hasil pemeriksaan mengatakan M Yasin memang diserang oleh sesama Bonek yang ketika ricuh terjadi tidak mengenali M Yasin sebagai anggota suporter Bonek.
Keluarga kemudian menjemput korban di RS Nur Hidayah. Parmin mengatakan kondisi korban menurut keterangan dokter masih butuh perawatan lebih lanjut. Namun keluarga mendesak untuk membawa M Yasin pulang.
"Korban tidak mau dimintai keterangan secara langsung kenapa tidak mau [dirawat lebih lama]," kata Parmin.
Sementara itu, seorang Bonek lainnya berinisial M, tewas saat berada di Solo setelah dianiaya di kawasan Pasar Kleco, Laweyan, Solo. Suporter tersebut menjadi korban ricuh antara rombongan suporter Persebaya dan warga di Solo saat perjalanan pulang ke Surabaya seusai menonton pertandingan Persebaya vs PS Tira di Stadion Sultan Agung, Bantul, DIY.
Catatan Redaksi:
Berita ini hasil revisi. Judul berita sebelumnya tertulis, "Mabuk Jadi Sumber Kisruh Bonek di Jogja yang Berujung Korban Tewas". Judul dan substansi berita direvisi karena adanya perbedaan fakta yang ditemukan redaksi sejak lapis pertama informasi didapatkan hingga proses verifikasi fakta yang dilakukan setelahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
- Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
Advertisement
Program Makan Bergizi Gratis, Pemkab Bantul Petakan Kalurahan Pemasok Ikan Segar
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Presiden Prabowo dan PM Inggris Sepakat Dukung Gencatan Senjata di Gaza
- RUU Tax Amnesty Tiba-tiba Masuk Prolegnas, Pengamat: Prioritas Saat Ini Justru RUU Perampasan Aset
- Bareskrim Polri Pulangkan DPO Judi Online Situs W88 dari Filipina
- KJRI Hamburg Jerman Resmi Melayani Permohonan Paspor Elektronik
- Koperasi Diminta Bergerak Ikut Bantu Pelaku UMKM dan Perangi Rentenir
- Pembangunan Kesehatan di Indonesia Berkembang, Hanya Saja Masih Menghadapi Kesenjangan dengan Negara Maju
- Berani ke Italia, Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant Bisa Ditangkap
Advertisement
Advertisement