Advertisement
Walah! Ivanka Trump Pernah Melakukan Ini demi Hentikan Aborsi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Putri Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Ivanka, dan suaminya Jared Kushner disebut-sebut pernah berupaya ‘menyogok’ sebuah organisasi nirlaba untuk menghentikan layanan aborsi demi agenda politik Partai Republik, partai yang menaungi Trump.
Dalam memoarnya berjudul Make Trouble: Standing Up, Speaking Out, and Finding the Courage to Lead, Presiden Planned Parenthood Cecile Richards mengungkapkan pernah bertemu secara langsung dengan pasangan tersebut pada Januari 2017.
Advertisement
Pasangan populer yang kini juga menjadi pejabat di Gedung Putih itu disebutnya menawarkan kesepakatan peningkatan pendanaan federal untuk Planned Parenthood jika organisasi ini bersedia menghentikan layanan aborsi.
“Isu utamanya, seperti yang dijelaskannya [Kushner], adalah aborsi,” tulis Richards dalam memoarnya yang dikutip majalah People.
“Jika Planned Parenthood ingin mempertahankan pendanaan federal, kami harus berhenti menyediakan layanan aborsi. Dia [Kushner] menggambarkan pemikiran idealnya itu dengan headline dalam koran nasional bertajuk Planned Parenthood Menghentikan Layanan Aborsi.”
People juga melansir Richards menuliskan bagaimana ia didesak oleh Kushner untuk menyepakati ide tersebut. “Saya diminta bergerak cepat,” katanya.
Namun, lanjut Richards, ia serta merta menampik usulan tersebut dengan menyebutnya seakan-akan sebagai suatu sogokan.
Planned Parenthood dikenal merupakan organisasi nirlaba yang menyediakan layanan perawatan kesehatan reproduksi di Amerika Serikat dan secara global.
Sepertiga dari sekitar 900.000 tindak aborsi yang dilakukan di AS setiap tahun, dilakukan di Planned Parenthood. Organisasi ini menerima lebih dari US$500 juta dalam pendanaan federal untuk layanan nonaborsi.
Prosedur aborsi memang kerap menjadi perdebatan hingga ke ranah politik di AS. Partai Republik beberapa kali diketahui mengancam akan memangkas dana federal untuk Planned Parenthood.
Namun, RUU pengeluaran sebesar US$1,3 triliun yang ditandatangani Trump bulan lalu tidak menargetkan pendanaan untuk organisasi tersebut.
Dilansir CNBC, memoar yang ditulis Richards menempati posisi 7 Amazon Best Sellers List pada Rabu pagi (4/4/2018) waktu setempat, terhitung hanya satu hari sejak dirilis pada Selasa.
Sementara itu, pihak Gedung Putih belum bersedia merespons pemberitaan terkait hal ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Kabar24.com, Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tragedi Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo, Malaysia Sampaikan Duka Cita
- Kisah Rafi, Korban Tragedi Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo
- 300 Juta Orang di Dunia Tak Punya Rumah dan Tinggal di Kawasan Kumuh
- 17 Korban Ambruknya Ponpes Al-Khoziny yang Berhasil Diidentifikasi
- Layanan Darurat Triple Zero (000) Australia Gagal, Diduga Terkait 4 Kematian
Advertisement

Pembangunan Gedung PLUT KUKM Ditarget Tuntas November 2025
Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya
Advertisement
Berita Populer
- Alasan KPK Kembalikan Alphard yang Disita dari Rumah Immanuel Ebenezer
- Simulasi TKA 2025: Jadwal, Link Latihan dan Cara Akses untuk SNBP 2026
- FAM Siapkan Banding Atas Dugaan Pemalsuan Dokumen 7 Pemain Naturalisasi
- Topan Matmo Terjang China Selatan, Ribuan Orang Mengungsi
- BSU Rp600.000 Oktober 2025 Belum Cair, Cek Link Resminya
- Layanan Darurat Triple Zero (000) Australia Gagal, Diduga Terkait 4 Kematian
- 3 Pembalap Kritik Keras Gravel Sirkuit Mandalika Pasca Cedera Marc Marquez
Advertisement
Advertisement