Advertisement

UNRWA: 235 Ribu Warga Gaza Terdampak Krisis Cuaca Ekstrem

Newswire
Selasa, 30 Desember 2025 - 13:27 WIB
Sunartono
UNRWA: 235 Ribu Warga Gaza Terdampak Krisis Cuaca Ekstrem Suasana di luar kantor UNRWA di Jalur Gaza. ANTARA / Anadolu Agency

Advertisement

Harianjogja.com, PALESTINA—Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mencatat sedikitnya 235.000 warga Palestina terdampak krisis kemanusiaan di Jalur Gaza akibat cuaca ekstrem yang memperparah dampak perang berkepanjangan di wilayah tersebut.

Kepala UNRWA Philippe Lazzarini menyebut krisis yang terjadi di Gaza sebagai bencana “buatan manusia”, meskipun dipicu oleh sistem cuaca bertekanan rendah yang melanda wilayah itu sepanjang Desember. Ia menegaskan, perang dan pengungsian massal membuat warga Gaza sangat rentan terhadap dampak cuaca ekstrem.

Advertisement

Menurut Lazzarini, selama berbulan-bulan konflik, ratusan ribu warga terpaksa tinggal di reruntuhan bangunan, tempat perlindungan darurat, serta tenda-tenda rapuh yang tidak mampu melindungi dari hujan lebat dan angin kencang. Kondisi tersebut menjadikan bencana alam berubah menjadi krisis kemanusiaan berskala besar.

Data Shelter Cluster Gaza yang dikutip UNRWA mencatat, hujan deras dan angin kencang akibat tekanan cuaca rendah pada 10–17 Desember menyebabkan 17 bangunan runtuh serta merusak lebih dari 42.000 tenda dan hunian darurat, baik rusak sebagian maupun total.

Situasi kian memburuk setelah gelombang baru cuaca ekstrem kembali menghantam Gaza sejak akhir pekan lalu. Otoritas pertahanan sipil setempat melaporkan dua orang tewas dan puluhan ribu tenda pengungsi tercerabut akibat terpaan angin kencang.

Warga Palestina yang mengungsi kini menghadapi risiko ganda, tinggal di tenda-tenda usang atau bangunan yang telah rusak berat akibat serangan berulang Israel sejak Oktober 2023. Minimnya perlindungan membuat kelompok rentan, termasuk perempuan dan anak-anak, semakin terancam keselamatannya.

Sejak Oktober 2023, serangan militer Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 71.200 orang dan melukai lebih dari 171.200 lainnya. Konflik tersebut juga menghancurkan infrastruktur sipil dan melumpuhkan sistem layanan dasar.

Meski gencatan senjata mulai berlaku pada Oktober, Israel masih menutup sebagian besar penyeberangan Gaza dan membatasi masuknya rumah mobil serta material rekonstruksi. Kebijakan ini dinilai memperparah krisis kemanusiaan yang kini menimpa hampir 2,4 juta penduduk Gaza.

UNRWA menegaskan bahwa tanpa dibukanya akses bantuan kemanusiaan dan material rekonstruksi, warga Gaza akan terus menghadapi krisis berlapis akibat perang, pengungsian, dan dampak cuaca ekstrem yang kian sulit diatasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Kapolda DIY Pastikan Nataru Aman, Puncak Malioboro 31 Desember

Kapolda DIY Pastikan Nataru Aman, Puncak Malioboro 31 Desember

Sleman
| Selasa, 30 Desember 2025, 16:37 WIB

Advertisement

Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar

Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar

Wisata
| Senin, 29 Desember 2025, 19:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement