Advertisement
China Klaim Aksi Jet J-15 Sesuai Hukum Internasional
Jet tempur F-15EX buatan Boeing yang dibeli Kementerian Pertahanan - Boeing\\r\\n
Advertisement
Harianjogja.com, BEIJING—Kementerian Pertahanan China menegaskan tindakan dua jet tempur J-15 yang mengunci radar ke pesawat F-15 Jepang di perairan Okinawa telah sesuai hukum internasional.
Latihan kapal induk Liaoning di sebelah timur Selat Miyako merupakan kegiatan rutin yang diumumkan sebelumnya. China menuduh Jepang sengaja mengirim pesawat ke area latihan dan kemudian memutarbalikkan fakta dengan menyebut tindakan Beijing berbahaya.
Advertisement
Sementara itu, Jepang melayangkan protes keras dan menilai penguncian radar tersebut melampaui batas keselamatan penerbangan. Ketegangan kedua negara terus meningkat seiring langkah Tokyo yang menilai aksi militer China terhadap Taiwan berpotensi mengancam keamanan nasional Jepang.
Hal itu ditegaskan juru bicara Kementerian Pertahanan (Kemhan) China Zhan Xiaogang dalam keterangan pers yang diakses di situs resminya pada Senin (8/12).
"Kapal induk Liaoning melakukan latihan di laut lepas di perairan sebelah timur Selat Miyako, yang sepenuhnya sesuai dengan hukum dan praktik internasional," kata Zhan.
Sebelumnya, Jepang memprotes tindakan dua jet tempur J-15 China yang mengarahkan radar mereka secara bergantian ke pesawat F-15 Pasukan Bela Diri Udara Jepang (ASDF) di perairan tenggara Okinawa.
Insiden itu terjadi pada Sabtu antara pukul 16.32 dan 16.35 waktu setempat, ketika J-15 yang lepas landas dari kapal induk Liaoning mengunci radar pengendali tembakan ke F-15 yang berupaya mencegah jet-jet China itu mendekati wilayah udara Jepang.
Insiden kedua tercatat antara pukul 18.37 dan 19.08, ketika J-15 mengunci radar F-15 lain di area yang sama.
"Namun, Jepang-lah yang justru berniat buruk mengikuti dan mengganggu tindakan China dengan berkali-kali mengirim pesawat untuk menerobos ke dalam area latihan yang telah ditetapkan dan diumumkan oleh China," kata Zhang.
Setelah itu, Jepang malah memutarbalikkan fakta dan menuduh operasi China itu sebagai tindakan keliru. "Kami menyatakan ketidakpuasan dan penolakan yang kuat terhadap provokasi dan upaya menyesatkan opini publik yang dilakukan oleh Jepang," kata Zhang.
Dia menyebut bahwa Jepang akhir-akhir ini semakin gencar melakukan provokasi dan gangguan keamanan secara militer.
"Apa sebenarnya yang ingin dicapai? Hal ini sudah diketahui oleh dunia," kata Zhang, merujuk pada rencana Jepang yang disebutnya "kembali memilih jalan sesat militerisme."
"Mereka pasti akan terjerumus ke dalam jurang kehancuran yang tidak terselamatkan. Kami mendesak pihak Jepang untuk benar-benar menyadari situasi saat ini, melakukan introspeksi dan mengoreksi kesalahan," katanya, menambahkan.
Dia meminta agar Jepang tidak "berada di posisi berseberangan dengan rakyat China dan komunitas internasional."
Kemhan Jepang mengatakan tidak ada kerusakan pada pesawat atau personel mereka, tetapi menyebut tindakan China itu berbahaya dan melampaui batas-batas keselamatan penerbangan.
"Kami sangat menyesalkan insiden ini. Kami telah melayangkan protes keras kepada pihak China dan meminta agar kejadian serupa tidak terulang," kata Kemhan Jepang dalam pernyataannya.
Latihan lepas-landas dan pendaratan jet tempur serta helikopter China itu merupakan yang pertama dikonfirmasi di sekitar Jepang sejak China mengoperasikan kapal induk ketiganya, Fujian, bulan lalu.
Ketegangan kedua negara meningkat sejak awal November setelah Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi menyebut aksi militer China terhadap Taiwan bisa mengancam kelangsungan hidup Jepang, yang ditafsirkan sebagai sinyal kemungkinan keterlibatan Pasukan Bela Diri.
China membalas dengan menangguhkan impor produk laut Jepang, memutus dialog tingkat tinggi, membatasi perjalanan dan studi ke Jepang, menghentikan rilis film Jepang, serta mengancam respons tegas jika Tokyo terlibat dalam isu Taiwan. Beijing juga dilaporkan mengerahkan lebih dari 100 kapal angkatan laut dan penjaga pantai di perairan Asia Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Wisata Petik Melon Gaden Diserbu Pengunjung saat Panen Perdana
Advertisement
Berita Populer
- Difabel Audit Trotoar Tugu Jogja, Banyak Akses Belum Ramah
- Prabowo Tunjuk KSAD Pimpin Satgas Perbaikan Jembatan Aceh
- Kuyank Diputar di JAFF 2025, Hadirkan Horor Budaya Kalimantan
- Pantai Jadi Sumber Terbesar Sampah Wisata Gunungkidul
- Tol Prosiwangi Dibuka Fungsional Saat Nataru 2025-2026
- Nusron: Jangan Lagi Bangun Perumahan di Sawah LP2B
- PDIP Minta Banjir Aceh-Sumbar Naik Status Jadi Bencana Nasional
Advertisement
Advertisement




