Advertisement
Cuaca Ekstrem Sumut Dipicu Siklon Tropis Senyar
Badan meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan cuaca ekstrem yang terjadi pada sejumlah wilayah di Sumatera Utara dalam beberapa hari terakhir dampak dari Siklon Tropis Senyar. ANTARA - HO/BMKG
Advertisement
Harianjogja.com, MEDAN—Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara dalam beberapa hari terakhir dipicu keberadaan Siklon Tropis Senyar. Fenomena ini merupakan perkembangan dari Bibit Siklon Tropis 95B yang terbentuk sejak 21 November 2025 di perairan timur Aceh, tepatnya di Selat Malaka.
Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I, Hendro Nugroho, mengatakan siklon tersebut memicu hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung hampir setiap hari selama sepekan. “Dampaknya dalam satu minggu terakhir wilayah Sumatera Utara dilanda hujan setiap hari,” ujarnya, Rabu.
Advertisement
Berdasarkan data UPT BMKG di Sumatera Utara, sejumlah stasiun mencatat curah hujan kategori lebat hingga ekstrem dengan durasi yang panjang. Nilai tertinggi terjadi di ARG Pakkat mencapai 238,4 mm pada 25 November 2025. Intensitas tinggi juga terpantau di Stamet F.L. Tobing, ARG Tapanuli, Pos Hujan Hapesong, ARG Teluk Dalam, ARG Arse hingga AWS Hinai Langkat.
BMKG menjelaskan, Siklon Tropis Senyar memperkuat suplai uap air dan meningkatkan potensi cuaca ekstrem berupa hujan sangat lebat, angin kencang hingga gelombang tinggi. Kondisi kelembapan udara yang sangat tinggi turut memperbesar peluang terjadinya hujan di berbagai wilayah.
BACA JUGA
Selain itu, faktor global berupa IOD negatif yang diperkirakan masih berlangsung hingga Desember 2025 ikut menambah suplai uap air ke wilayah pantai barat Sumatera Utara. Gelombang atmosfer yang masih aktif juga berperan dalam mempertebal potensi hujan ekstrem.
Sejumlah wilayah disebut berpotensi terdampak, mulai dari Langkat, Medan, Binjai, Deli Serdang, Karo, Dairi, Pakpak Bharat, kawasan Tapanuli, Mandailing Natal, Padang Lawas, Simalungun, Samosir, Serdang Bedagai, hingga seluruh wilayah Kepulauan Nias.
Melihat potensi tersebut, BBMKG Wilayah I mengimbau masyarakat lebih waspada terhadap risiko banjir, banjir bandang, hingga longsor di kawasan bukit dan lereng curam. Gelombang tinggi juga perlu diwaspadai terutama di perairan barat Sumatera Utara.
“Masyarakat diharapkan terus memantau informasi terkini dari BMKG. Para kepala daerah juga kami imbau untuk berkoordinasi dengan BPBD, TNI, Polri dalam menyikapi kondisi cuaca yang dinamis,” kata Hendro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
DPRD DIY-Pemda Sepakati RAPBD 2026, Fokus Desa dan Lapangan Kerja
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Simulasi KPR: Langkah Kecil yang Bantu Ambil Keputusan Besar
- Ratu Maxima Belanda Kunjungi Kampung Batik Laweyan Solo
- Kemenkes Soroti Sanitasi Usai 5 Anak di Riau Meninggal Akibat Flu Babi
- Pengamat: Mafia Migas Masih Ancam Pertamina
- Kasus Pemasungan ODGJ di DIY Naik Jadi 32, Begini Respons Dinkes
- Pemkab Sleman Koordinasi dengan KPK Perkuat Pencegahan Korupsi
- Gunungkidul Siapkan TPST Baru, AIIB Terlibat dalam Kajian
Advertisement
Advertisement




