Advertisement
Topan Kalmaegi Hantam Filipina: Cebu Porak-poranda, 90 Orang Tewas
Topan Kalmaegi - AFP Photo
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Topan Kalmaegi menghantam wilayah Filipina, Selasa. Topan baru ini menghantam Provinsi Cebu, menyebabkan kota-kota besar dan kecil di sana porak-poranda.
Dalam pembaruan terbaru dari AFP pada Rabu (5/11/2025), dilaporkan bahwa rumah-rumah warga dan bisnis hancur akibat banjir yang ditimbulkan. Dampak dari angin dan curah hujan tinggi yang dibawa Topan Kalmaegi sangat parah. Banjir bahkan menyapu mobil, truk, hingga kontainer pengiriman besar di wilayah tersebut.
Advertisement
Otoritas Filipina mengonfirmasi bahwa hingga Rabu pagi, total 90 orang tewas akibat bencana ini. Di Cebu sendiri, jumlah korban jiwa mencapai 49 orang.
Wakil Administrator Pertahanan Sipil, Rafaelito Alejandro, mengatakan, "Kota-kota besarlah yang terdampak (banjir), daerah-daerah yang sangat padat penduduknya."
BACA JUGA
Meskipun semua banjir telah surut, tantangan utama yang dihadapi otoritas dan warga adalah pembersihan puing-puing yang menghalangi jalan. Puluhan orang lainnya dilaporkan masih hilang.
Warga lokal mengakui bahwa banjir kali ini merupakan yang terparah. Reynaldo Vergara, 53, seorang pemilik toko kecil, mengatakan semua barang dagangannya hanyut.
"Banjir di sini kemarin sangat parah. Sungai meluap. Airnya begitu deras sehingga Anda bahkan tidak bisa keluar... hal seperti ini belum pernah terjadi."
Topan Kalmaegi menerjang daratan Cebu dan sekitarnya dalam 24 jam dengan curah hujan mencapai 183 milimeter (tujuh inci). Jumlah ini jauh di atas rata-rata bulanan wilayah tersebut yang hanya 131 milimeter.
Gubernur Pamela Baricuatro menyatakan bahwa situasi ini belum pernah terjadi sebelumnya.
"Kami memperkirakan angin akan menjadi faktor yang berbahaya, tetapi... airlah yang benar-benar membahayakan warga kami. Banjir ini sungguh dahsyat," katanya.
Para ilmuwan turut memperingatkan bahwa badai seperti Kalmaegi menjadi lebih kuat karena perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Lautan yang lebih hangat mempercepat penguatan topan, dan atmosfer yang lebih hangat meningkatkan curah hujan.
Secara total, hampir 400.000 orang telah dievakuasi secara preventif. Militer Filipina juga mengonfirmasi insiden jatuhnya satu dari empat helikopter yang dikerahkan untuk operasi bantuan di Pulau Mindanao utara pada hari Selasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pesawat Kargo UPS yang Meledak Angkut Bahan Bakar dan Paket Besar
- Bupati Banyuwangi Dukung Rencana Baru Proyek Kereta Cepat Whoosh
- Hanyut di Sungai Jolinggo Kendal, Tiga Mahasiswa KKN UIN Semarang MD
- Prabowo Minta Pintu Pelintasan Diperbarui Cegah Kecelakaan Kereta Api
- Uang Judi Online di Indonesia Kalahkan Nilai Korupsi
Advertisement
Dahan Pohon Munggur Patah Timpa Warung di Jalan Kusbini Jogja
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Jonan Bantah Diberi Tawaran Menteri Seusai Temui Prabowo
- Jateng Masuk Nominator IGA 2025, Tawarkan 858 Inovasi Baru
- Daftar Makanan Tinggi Protein untuk Vegetarian dan Diet Sehat
- Longsor Ancam Jalan Baru Clongop Gunungkidul Saat Hujan Deras
- Uang Judi Online di Indonesia Kalahkan Nilai Korupsi
- 3 Orang Tewas, KAI Daop 6 Fokus Tangani Korban Kecelakaan Kereta Api
- Ricuh di Jembatan Kleringan Jogja, Polisi Tangkap 5 Remaja
Advertisement
Advertisement



