Advertisement

Rumah Roboh di Pecinan Semarang, Anak Selamat Tertimbun Reruntuhan

Fitroh Nurikhsan 
Rabu, 29 Oktober 2025 - 19:27 WIB
Sunartono
Rumah Roboh di Pecinan Semarang, Anak Selamat Tertimbun Reruntuhan Tim Basarnas yang mengevakuasi penghuni rumah yang tertimbun reruntuhan bangunan di Pecinan Semarang, Rabu (29/10/2025). - Istimewa/Basarnas Semarang.

Advertisement

Harianjogja.com, SEMARANG—Suasana duka menyelimuti kawasan Pecinan di RT004/RW005 Jalan Pedamaran Gang Buntu, Kelurahan Kauman, Kecamatan Semarang Tengah, Rabu (29/10/2025) pagi. Satu keluarga tertimpa bangunan rumah roboh dan menyebabkan satu orang meninggal dunia.

Identitas korban meninggal dunia diketahui bernama Mega Gita Safitri, 28. Adapun tiga penghuni lainnya yang berhasil selamat dari tragedi tersebut ialah Suparmi, 70, Syahrul Adji Pramuda, 20, Yuantita Atika Eka, 7, dan Arsyad Ikhwan Setiawan, 4.

Advertisement

Keluarga korban, Rizal Khoirul Rohman,32, mengatakan rumah adik kandungnya roboh tertimpa bangunan tua yang berdiri di belakangnya pada Selasa (28/10/2025) malam. Saat itu, seluruh penghuni rumah sedang tertidur. 

“Dugaannya karena tembok gudang itu sudah tua, jadi bangunan itu roboh menimpa rumah,” ujar Rizal, Selasa. 

Para penghuni rumah itu sempat tertimbun reruntuhan bangunan, termasuk dua anak kecil yang merupakan putra dan putri Mega Gita Safitri korban meninggal dunia. 

“Mungkin ini mukjizat dari Allah, anak laki-laki bungsu umur empat tahun baru bisa dievakuasi setelah 15 menit. Sementara anak perempuan yang kelas satu SD diselamatkan sekitar 45 menit kemudian,” katanya. 

Proses Evakuasi 2 Jam

Rizal mengatakan proses evakuasi korban meninggal dunia membutuhkan waktu sekitar 2 jam. Tim SAR dan warga setempat bergotong royong untuk mengevakuasi korban yang tertimpa reruntuhan bangunan tersebut. 

Rizal mengungkapkan keluarga itu telah menghuni rumah tersebut puluhan tahun. Bangunan tua yang runtuh itu diduga gudang kosong peninggalan Belanda. 

“Soal pemilik gudang tidak tahu yang jelas keluarga kami sudah menempati rumah ini sudah sejak zaman Bapak ketika masih hidup,” katanya. 

Peristiwa robohnya rumah itu masih dalam penyelidikan pihak polisi. Bangunan rumah yang roboh tersebut bahkan telah dipasangi garis polisi. Korban meninggal dunia dimakamkan hari ini di TPU Bergota 2. Para pelayat silih berganti berdatangan untuk berbela sungkawa. 

Sebelumnya, warga setempat bernama Daniel mengatakan, sebelum insiden rumah roboh terjadi, ia sempat mendengar suara gemuruh keras disertai kilatan listrik.

“Awalnya itu saya dengar seperti suara gemuruh, ‘gembruduk’ gitu, terus ada kilat listrik. Setelah itu ada suara teriakan minta tolong. Warga langsung berusaha evakuasi manual sebelum menghubungi Damkar dan Basarnas,” kata Daniel. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Espos

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Pelaku Mafia Tanah Mbah Tupon Hanya Dituntut Paling Tinggi 2 Tahun

Pelaku Mafia Tanah Mbah Tupon Hanya Dituntut Paling Tinggi 2 Tahun

Bantul
| Rabu, 29 Oktober 2025, 21:37 WIB

Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia

Wisata
| Minggu, 19 Oktober 2025, 23:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement