Advertisement
Heboh Misbakhun Tegur Purbaya, Begini Respons Golkar
Bendera Partai Golkar / ist
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Partai Golkar mengingatkan untuk menjaga harmoni di rumah besar koalisi usai Ketua Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Mukhamad Misbakhun mengkritik Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa.
Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Idrus Marham menilai kritik tersebut bukan merupakan bentuk teguran, melainkan masukan agar komunikasi politik di tubuh koalisi pemerintahan tetap harmonis dan produktif.
Advertisement
“Iya sih, kami menyadari setiap orang punya gaya, ciri, dan karakter tersendiri. Tetapi dalam komunikasi politik hari ini diperlukan keseimbangan antara kebenaran dan kepeneran, meminjam konsep budaya Jawa,” ujar Idrus di dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Menurut Idrus, dua nilai tersebut penting agar setiap pernyataan publik tidak hanya mengandung substansi kebenaran, tetapi juga mencerminkan cara penyampaian yang benar secara etika politik serta ada nilai kearifan dan kebijakan. Apabila keduanya dijaga, hasilnya akan mengarah pada keharmonisan yang produktif, sebagaimana yang diinginkan.
BACA JUGA
Semua pihak di dalam Partai Golkar dan Koalisi Indonesia Maju sebaiknya menjadikan kritik sebagai refleksi bersama untuk memperkuat soliditas dan solidaritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
“Sebagai masukan tentang bagaimana sejatinya komunikasi politik itu dilakukan, apalagi kami ini sesama keluarga besar di rumah besar Indonesia, lebih khusus lagi dalam Koalisi Indonesia Maju dan Kabinet Merah Putih,” kata dia.
Sebelumnya, Misbakhun menegur Purbaya agar berhenti mengomentari kebijakan kementerian atau lembaga lain dan fokus pada rancangan besar ekonomi nasional. Kritik itu muncul setelah Purbaya menyoroti rendahnya serapan anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) serta perubahan target defisit APBN 2025.
Namun, Idrud berpendapat komunikasi politik antar-lembaga harus dijaga agar tidak menimbulkan kesan disharmoni di awal pemerintahan baru.
“Saya memahami semangat Pak Misbakhun dalam fungsi pengawasan. Tapi sebagai kader Golkar, setiap pernyataan perlu disampaikan dalam koridor yang membangun, bukan menyerang,” kata Idrus.
Dirinya menilai komunikasi yang baik antara eksekutif dan legislatif akan menentukan stabilitas pemerintahan ke depan. Ia menekankan semua pihak merupakan satu keluarga besar yang punya tanggung jawab menjaga keutuhan dan stabilitas politik, sehingga kritik diperbolehkan tapi dengan semangat kebersamaan agar tetap sejalan dengan visi besar Presiden.
Dalam kesempatan terpisah, peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menilai pernyataan Menkeu tentang rendahnya serapan anggaran justru menjadi refleksi atas lemahnya pengawasan DPR terhadap pelaksanaan APBN.
Menurutnya, DPR seharusnya aktif mendorong kementerian dan lembaga mempercepat penyerapan anggaran, bukan tersinggung atas pernyataan teknis dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
“Kalau DPR benar-benar menjalankan fungsi kontrol, Purbaya tidak perlu mengingatkan lagi. Peringatan itu justru menandakan fungsi pengawasan belum maksimal,” ujar peneliti Formappi dalam keterangan tertulis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Hari Ini, Senin 8 Desember 2025
Advertisement
Wisata Petik Melon Gaden Diserbu Pengunjung saat Panen Perdana
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini dari Stasiun Tugu ke Palur
- Putri KW Siap Tampil Habis-habisan di SEA Games
- Jadwal Bus Damri di Jogja Hari Ini, Cek Tarifnya di Sini
- Brasil Waspadai Maroko hingga Haiti di Grup C Piala Dunia 2026
- Jadwal KA Bandara Jogja Terbaru Hari Ini, Minggu 7 Desember 2025
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, Minggu 7 Desember 2025
- Sassuolo Tekuk Fiorentina, Skor 3-1, Jay Idzes Tampil Solid
Advertisement
Advertisement



