Advertisement

Dekatkan Batik dengan Masyarakat Lewat Sport Tourism

Newswire
Sabtu, 11 Oktober 2025 - 19:07 WIB
Sunartono
Dekatkan Batik dengan Masyarakat Lewat Sport Tourism Menteri Sosial RI Agus Gumiwang Kartasasmita - ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Bulan Oktober masih menjadi momentum penting peringatan Hari Batik Nasional, sehingga saatnya seluruh lapisan masyarakat meneguhkan kembali kebanggaan terhadap batik sebagai warisan budaya tak benda Indonesia.

BSKJI bersama Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB) menggelar sport tourism Batik City Run 2025 di kawasan Benteng Vredeburg, Kota Jogja, pada 12 Oktober 2025.

Advertisement

Dengan semakin banyaknya wisatawan yang mengenal batik, nilai tambah ekonomi masyarakat perajin dan pelaku industri kecil dan (IKM) juga meningkat, sejalan dengan tujuan pemerintah memperkuat industri berbasis kearifan lokal.

Event sport tourism, Batik City Run 2025 memadukan tradisi, inovasi, dan pariwisata tersebut diharapkan menjadi inspirasi agar batik tidak hanya dikenakan, tetapi juga dihayati, dicintai, dan diwariskan lintas generasi dari Jogja untuk Indonesia dan dunia.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan Jogja tidak hanya dikenal sebagai kota pelajar dan budaya, tetapi juga memiliki posisi strategis dalam pengembangan batik nasional dan global.

"Sebagai Kota Batik Dunia, Yogyakarta menjadi etalase hidup bagi warisan budaya dan inovasi. Melalui kegiatan seperti Batik City Run, kita ingin memperkuat citra batik sebagai bagian dari gaya hidup modern yang bisa dinikmati oleh siapa pun, termasuk dari segmen wisatawan," katanya, Sabtu (11/10/2025).

Menperin berharap, kegiatan berbasis komunitas tersebut mampu menarik minat wisatawan untuk mengenal lebih dekat proses kreatif, filosofi, dan keindahan batik Indonesia.

Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Andi Rizaldi mengatakan bahwa perkembangan industri batik sangat berkaitan dengan ekosistem pariwisata daerah.

"Wisata budaya menjadi pintu masuk bagi penguatan ekonomi kreatif. Saat wisatawan datang ke Yogyakarta, mereka tidak hanya berwisata, tapi juga belajar dan membawa pulang nilai-nilai batik sebagai identitas Indonesia," katanya.

"Promosi batik melalui event seperti Batik City Run juga memperluas pasar dan memperkuat branding batik Indonesia di kancah global," katanya.

Kepala BBSPJIKB Jonni Afrizon mengatakan, lembaganya terus mendorong pelestarian dan inovasi batik melalui standardisasi, dan layanan jasa industri bagi perajin batik.

"Kami ingin batik terus berkembang tanpa kehilangan jati dirinya. Selain mendukung industri batik yang ramah lingkungan, kami juga menjadikan batik sebagai bagian dari identitas dan daya tarik wisata," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

DIY Butuh 1.000 Ton Sampah per Hari untuk Jalankan Program PSEL

DIY Butuh 1.000 Ton Sampah per Hari untuk Jalankan Program PSEL

Jogja
| Sabtu, 11 Oktober 2025, 21:47 WIB

Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya

Wisata
| Minggu, 05 Oktober 2025, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement