Advertisement
443 Aktivis Kapal Global Flotilla Ditangkap Israel

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA –Pasukan Israel menahan ratuan aktivis pro Palestina setelah armada kapal pembawa bantuan menuju Gaza dicegat di perairan internasional.
Global Sumud Flotilla (GSF) mengklaim sebanyak 443 orang ditahan, sebagian besar diserang dengan meriam air. Israel membantah laporan ini dan menegaskan seluruh tahanan “aman dan sehat.” Demikian dilansir BBC, Jumat (3/10/2025).
Advertisement
Sementara itu, rekaman yang dirilis Israel memperlihatkan Thunberg duduk di dek kapal saat seorang tentara Israel memberinya air dan jaket. Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan para peserta GSF dipindahkan ke pelabuhan Ashdod untuk dideportasi.
Armada pertama dihentikan sekitar 70 mil laut dari pantai Gaza, jauh di luar wilayah yurisdiksi Israel. Tel Aviv beralasan kapal-kapal itu memasuki “zona pertempuran aktif” dan melanggar blokade laut, namun GSF menyebut pencegatan tersebut sebagai “ilegal” dan “tindakan putus asa yang terang-terangan.”
BACA JUGA
Insiden ini menuai kecaman luas. Presiden Kolombia Gustavo Petro mengusir seluruh diplomat Israel, memutus perjanjian dagang bebas yang berlaku sejak 2020, serta menyebut pencegatan itu sebagai “kejahatan internasional.”
Amnesty International menilai blokade Gaza “tidak sah menurut hukum internasional” dan harus segera dihentikan. Sebaliknya, PM Italia Giorgia Meloni justru mengkritik misi flotilla, menilai upaya itu tidak membawa manfaat bagi warga Palestina. Gelombang protes pecah di Yunani, Italia, Jerman, Tunisia, Turki, hingga Pakistan, Bolivia, dan Malaysia.
Di Italia, serikat pekerja terbesar CGIL menyerukan aksi mogok umum sebagai solidaritas bagi Gaza. GSF berangkat dari Spanyol sebulan lalu dengan 40 kapal dan sekitar 500 orang di dalamnya, termasuk anggota parlemen Eropa, pengacara, dan aktivis.
Ini menjadi upaya ketiga menembus blokade laut Israel, setelah dua misi sebelumnya pada Juni dan Juli juga digagalkan. PBB melalui Komisaris Tinggi HAM Volker Türk mendesak Israel mencabut blokade dan membuka akses bantuan kemanusiaan tanpa hambatan.
Namun Perdana Menteri Benjamin Netanyahu membantah temuan badan pangan internasional yang menyatakan Gaza mengalami kelaparan akibat “penghalangan sistematis” bantuan oleh Israel, menyebutnya sebagai “kebohongan terang-terangan.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ini Proyek Pertama Jalan Tol Era Presiden Prabowo Subianto
- Dedi Mulyadi Akan Hentikan Layanan SPPG yang Mengakibatkan Keracunan
- 316 Bangunan di Sumenep Rusak Akibat Gempa Magnitudo 6,5
- Pos Bantuan Hukum di Desa Bantu Penyelesaian Masalah Masyarakat
- 4 Korban Selamat Ponpes Ambruk Jadi Anak Angkat Cak Imin
Advertisement

Satpol PP Bantul Bakal Patroli Rutin Tiap Malam di Pantai Pandansimo
Advertisement

5 Tempat Nongkrong sambil Ngopi di Jalan Slamet Riyadi Kota Solo
Advertisement
Berita Populer
- Ahmad Luthfi Tinjau Perbaikan Jalan Wiradesa-Kajen Pekalongan
- TPR Wisata Pantai Selatan Bantul Akan Dipindah Jadi Satu Pintu
- Pemerintah Terapkan 3 Sertifikasi untuk SPPG untuk Cegah Keracunan
- Menkeu Purbaya Jelaskan Alasan Pemangkasan Dana Transfer Daerah
- DPR RI Tetapkan Kemenhaj Jadi Mitra Komisi VIII
- Pakem, Turi hingga Murangan Diguyur Hujan Abu Merapi
- RUU Kepariwisataan Resmi Jadi UU, Atur Wisata Berbasis Masyarakat
Advertisement
Advertisement