Advertisement

Mengangkat Ekologi dan Ekonomi, Event Lari Digelar di Menoreh

Newswire
Kamis, 02 Oktober 2025 - 17:37 WIB
Sunartono
Mengangkat Ekologi dan Ekonomi, Event Lari Digelar di Menoreh Kawasan di wilayah Jawa Tengah dan DIY mulai dari Merapi Merbabu hingga Menoreh telah ditetapkan sebagai cagar biosfer oleh UNESCO. Sebagai salah satu komitmen untuk menerapkan keseimbangan antara ekologi, ekonomi dan sosial, sebuah event bertajuk BiosfeRun 2025. - Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com JOGJA—Kawasan di wilayah Jawa Tengah dan DIY mulai dari Merapi Merbabu hingga Menoreh telah ditetapkan sebagai cagar biosfer oleh UNESCO. Kawasan ini menjadi konservasi keanekaragaman hayati, pembangunan berkelanjutan untuk masa depan.

Oleh karena itu pengelolaan sumber daya alam mengedepankan keselarasan antara konservasi dan ekonomi. Sebagai salah satu komitmen untuk menerapkan keseimbangan antara ekologi, ekonomi dan sosial, sebuah event bertajuk BiosfeRun 2025 digelar Kementerian Pariwisata melalui Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BOB).

Advertisement

"Kegiatan sport tourism ini menjadi salah satu sosialisasi karena kawasan Menoreh baik di wilayah Jawa Tengah dan Kulonprogo [DIY] telah ditetapkan sebagai cagar biosfer [sejak 2020]," kata Direktur Keuangan, Umum Komunikasi Publik BOB Yusuf Hartanto Kamis (2/10/2025).

BACA JUGA: Pasar Induk Godean Bakal Dilengkapi Foodcourt Menghadap Bukit Menoreh

Melalui kegiatan tersebut masyarakat khususnya peserta bisa mengetahui bahwa kawasan tersebut menjadi salah satu cagar biosfer yang harus dilestarikan. Oleh karena itu konsep yang diangka yang erat kaitannya dengan ekologi. Di sisi lain, melalui sport tourism bisa menjadi salah satu momentum untuk pemberdayaan masyarakat.

"Karena dengan adanya event, homestay di sekitar sana juga ada tamu, kemudian kulinernya juga laku. Karena ini melibatkan masyarakat lokal. Kegiatan ini akan digelar pada 19 Oktober 2025 mendatang," ujarnya.

Race Director Biosferun Rostian Gamanda menambahkan tren sport tourism lewat olahraga lari saat ini memang sedang banyak diminati. Menurutnya Biosfer Run ini menjadi salah satu trail run dengan rute pengunungan sehingga ada naik dan turun perbukitan. Ia akan mendorong event ini ke depan bisa masuk kalender trail run dunia.

"Sehingga dalam pelaksanaan akan disesuaikan dengan regulasi ITRA [International Trail Running Association], bahwa peserta yang menyelesaikan kategori 30K akan mendapatkan dua poin. Jadi poin ini bisa menjadi porto folio peserta ketika akan mengikuti trail run dengan kategori lebih tinggi. Kategor lain ada 7 kilometer dan 15 kilometer," ujarnya.

Direktur Pemasaran Pariwisata Harfiansa Bimatara menambahkan secara umum rute lari tersebut start dan finish di Lapangan Desa Pagerharjo, Kulonprogo. Kemudian akan melewati sejumlah rute pegunungan dengan tanjakan dan turunan cukup ekstrem mencakup wilayh Kulonprogo, Magelang dan Purworejo.

"Kegiatan ini wujud komitmen kami dalam menerapkan ekologi, ekonomi, dan sosial secara berimbang. Selaras dengan Program Unggulan Kementerian Pariwisata 2025, kami menghadirkan acara bertaraf global yang tetap menumbuhkan ekonomi lokal dan menjaga lingkungan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Kota Jogja Targetkan 300 Titik Parkir Digital hingga Akhir 2025

Kota Jogja Targetkan 300 Titik Parkir Digital hingga Akhir 2025

Jogja
| Senin, 06 Oktober 2025, 10:47 WIB

Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya

Wisata
| Minggu, 05 Oktober 2025, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement