Advertisement
Media Ungkap Kegagalan Misi Rahasia AS di Korea Utara
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, 2 Juli 2024. (ANTARA/KCNA via REUTERS - pri)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA— Misi rahasia Amerika Serikat (AS) di Korea Utara (Korut) selama masa jabatan pertama Presiden Donald Trump gagal. Kegagalan tersebut diungkap dalam sebuah laporan media.
Misi rahasia itu melibatkan pasukan elite Angkatan Laut AS, Navy SEAL, untuk memasang alat penyadap komunikasi pemimpin Korut Kim Jong Un. Namun, operasi itu gagal dan menewaskan sejumlah warga sipil Korut yang tidak bersenjata, The New York Times (NYT) melaporkan pada Jumat (5/9/2025).
Advertisement
BACA JUGA: Di AS, Departemen Pertahanan Segera Diubah Jadi Departemen Perang
Mengutip beberapa sumber, NYT menyebutkan bahwa misi rahasia itu dilakukan oleh Skuadron Merah Tim SEAL 6, pasukan elite yang menewaskan Osama bin Laden di Pakistan pada 2011.
Detail operasi SEAL pada awal 2019 itu diperoleh NYT melalui percakapan dengan sejumlah pejabat pemerintah sipil AS, anggota kabinet Trump periode pertama, serta personel aktif dan pensiunan militer, yang meminta nama mereka dirahasiakan.
Menurut laporan harian itu, meski telah berlatih selama berbulan-bulan, pasukan elite itu menghadapi situasi tak terduga di lapangan.
Ketika berada di wilayah Korut, sebuah kapal tiba-tiba muncul. Tidak jelas apakah itu kapal militer atau kapal nelayan. Seluruh awak kapal ditembak mati, tetapi kemudian diketahui mereka tidak bersenjata dan tidak berseragam.
Korban, yang berjumlah dua atau tiga orang, kemungkinan adalah warga sipil yang sedang menyelam mencari kerang, sebut laporan NYT itu.
Pada Februari tahun itu, Trump mengumumkan akan bertemu Kim dalam pertemuan puncak nuklir di Vietnam. Dia ingin mengetahui maksud sebenarnya dari pemimpin Korut yang saat itu dianggapnya sulit ditebak.
Perangkat yang hendak dipasang oleh SEAL seharusnya membantu mengumpulkan intelijen penting, tetapi misi tersebut terpaksa dibatalkan setelah insiden penembakan itu.
NYT juga melaporkan bahwa Korut tidak pernah mengeluarkan pernyataan publik tentang insiden itu, sementara pejabat AS pun tidak tahu apakah Korut memahami apa yang terjadi dan siapa pelakunya.
Namun sejak itu, Korut terus melanjutkan uji coba rudal dan menambah puluhan hulu ledak nuklir, menurut laporan itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemkot Jogja Butuh Banyak Direct Flight untuk Tarik Wisatawan
Advertisement
Wisata Petik Melon Gaden Diserbu Pengunjung saat Panen Perdana
Advertisement
Berita Populer
- Manchester City Kian Dekat ke Puncak Usai Bekuk Sunderland 3-0
- Kemendagri Turunkan Inspektorat Awasi Kepala Daerah Terdampak Bencana
- Rute Trans Jogja Kini Jangkau Wisata hingga Rumah Sakit
- Inter Milan Bantai Como 4-0 dan Rebut Posisi Teratas Liga Italia
- Ditahan Leeds 3-3 di Elland Road, Liverpool Gagal Menang
- Ini Jadwal Lengkap DAMRI Jogja-Semarang
- Hattrick Kane Antar Bayern Hancurkan Stuttgart 5-0 di Bundesliga
Advertisement
Advertisement



