Advertisement
BMKG Catat Terjadi 10 Gempa Susulan di Poso
Foti ilustrasi seismograf gempa bumi / StockCake
Advertisement
Harianjogja.com, POSO - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat telah terjadi 10 gempa susulan setelah gempa magnitudo 6,0 mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah pada Minggu pukul 05.36 WIB.
"Hingga pukul 07.10 WIB terjadi 10 kali gempa susulan," kata Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono melalui keterangan tertulisnya diterima di Palu, Minggu.
Advertisement
Gempa magnitudo 6,0 dimutakhirkan menjadi magnitudo 5,8 dengan episenter gempa terletak pada koordinat 1,27° lintang selatan 120,75° bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 13 kilometer arah barat laut Kota Poso pada kedalaman 10 kilometer.
Terkait kekuatan gempa susulan, menurut dia, hasil pemantauan oleh BMKG, terkuat bermagnitudo 3,2 selebihnya rata-rata magnitudo 2,0.
BACA JUGA: Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Poso
"Hasil pemodelan menunjukkan gempa tidak berpotensi tsunami," ujarnya.
Ia mengemukakan, gempa utama dirasakan di Kota Poso V-VI MMI, getaran dirasakan oleh semua penduduk, kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
Getaran gempa di rasakan di Kabupaten Luwu Timur Sulawesi Selatan, Mamuju, Masamba, Majene, Palopo, Pasangkayu, Polman Sulawesi Barat III-IV MMI seperti pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
Sedangkan di Tana Toraja, Wajo dirasakan III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Baca juga: Warga terdampak gempa Xizang tempati rumah baru mereka di Dingri
"Jenis gempa adalah gempa dangkal, dipicu aktivitas sesar Tokoraru. Hasil analisis menunjukkan gempa memiliki mekanisme pergerakan naik," tutur Daryono.
Ia meminta masyarakat tetap tenang dan tidak panik serta tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, sebaiknya hindari bangunan retak atau rusak akibat dampak gempa.
"Kami mengimbau masyarakat pastikan informasi yang diperoleh bersumber dari BMKG melalui layanan informasi digital, maupun media sosial resmi BMKG," kata dia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BPS: 6,3 Juta Orang Bekerja di Sektor Transportasi dan Pergudangan
- Serangan Beruang Meningkat, Jepang Izinkan Polisi untuk Menembak
- PBB Khawatirkan Keselamatan Warga Sipil Akibat Perang di Sudan
- Dari Laporan Publik hingga OTT: Kronologi Penangkapan Abdul Wahid
- Media Asing Ungkap Kamboja Tangkap 106 WNI Terkait Jaringan Penipuan
Advertisement
Sleman Gelar Geosembada Award untuk Perangkat Daerah Terbaik
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Muhammadiyah Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
- Media Asing Ungkap Kamboja Tangkap 106 WNI Terkait Jaringan Penipuan
- FIFA Luncurkan Penghargaan Baru Peace Prize
- Hasil Korea Masters 2025: Zaki Lolos ke 8 Besar, Saut Tersingkir
- Ghazala Hashmi, Wakil Gubernur Muslim Pertama di Virginia
- 4 SPPG di Bantul Ditutup Buntut Kasus Keracunan
- Trump Marah Besar Usai Partai Republik Kalah di Pilkada AS
Advertisement
Advertisement



