Advertisement
Jelang Pertemuan Putin-Trump, Tentara Rusia Bergerak ke Ukraina

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Sejumlah tentara Rusia bergerak maju ke wilayah timur Ukraina pada Selasa (12/8/2025) jelang pertemuan antara Presiden Vladimir Putin dengan Presiden AS Donald Trump pekan ini.
Dilansir Reuters, dalam salah satu serangan terluas tahun ini, pasukan Rusia bergerak di dekat kota pertambangan batu bara Dobropillia, bagian dari strategi Putin untuk menguasai penuh wilayah Donetsk di Ukraina.
Advertisement
Militer Ukraina pun mengirimkan pasukan cadangan dan menyatakan berada dalam pertempuran sulit melawan kelompok-kelompok kecil tentara Rusia yang bergerak maju.
Trump mengatakan segala kesepakatan damai pada akhirnya akan melibatkan pertukaran wilayah, demi keuntungan Rusia dan Ukraina, yang hingga kini bergantung pada AS sebagai pemasok senjata utamanya.
Hampir seluruh wilayah yang dipermasalahkan adalah bagian Ukraina dan membuat khawatir Presiden Volodymyr Zelenskiy bersama negara sekutu di Eropa.
BACA JUGA: Jadwal Angkutan KSPN dari Malioboro ke Pantai Baron hingga Drini Gunungkidul
Zelenskiy dan sebagian besar mitranya di Eropa mengatakan perdamaian abadi tidak dapat dicapai tanpa suara Ukraina dalam negosiasi. Dia juga mendesak kepatuhan akan hukum internasional serta kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina.
Zelensky dan sekutu di Eropa berencana menelepon Trump pada hari Rabu untuk memengaruhinya menjelang pertemuan dengan Putin di Alaska pada Jumat (15/8/2025).
"Perdamaian palsu tidak akan bertahan lama dan hanya akan mendorong Rusia untuk merebut lebih banyak wilayah [Ukraina]," ujar Zelenskiy dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa setelah berdiskusi melalui panggilan telepon dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan.
Turki diketahui telah menjadi tuan rumah perundingan antara pemimpin Ukraina dan Rusia sebelumnya. Saat ini, Ukraina menghadapi kekurangan tentara setelah Rusia mulai menginvasi lebih dari tiga tahun lalu. Kelemahan ini memudahkan jalan bagi kemajuan terbaru Rusia.
"Terobosan ini bagaikan hadiah bagi Putin dan Trump selama negosiasi," kata Sergei Markov, mantan penasihat Kremlin, yang mengisyaratkan hal itu dapat meningkatkan tekanan pada Ukraina untuk menyerahkan wilayahnya.
Sementara itu, militer Ukraina menyatakan telah merebut kembali dua desa di wilayah timur Sumy pada hari Senin. Rusia, yang melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari 2022, telah melancarkan serangan baru tahun ini di Sumy setelah Putin menuntut adanya zona penyangga di sana.
Ukraina dan sekutu-sekutu Eropanya khawatir bahwa Trump, yang ingin mengklaim penghargaan atas perdamaian dan menyegel kesepakatan bisnis baru dengan pemerintah Rusia, pada akhirnya akan memberi penghargaan kepada Putin atas upaya merebut wilayah Ukraina selama 11 tahun terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Demo Warga Pati Tuntut Bupati Mundur, Begini Respons Gubernur Jateng Ahmad Luthfi
- Ricuh, Polisi Bubarkan Paksa Demo Warga Pati
- Polisi Sita 135,89 Gram Sabu dari 18 Tersangka
- Puluhan Perahu Nelayan di Garut Hilang Dihantam Gelombang Tinggi
- Abraham Samad Penuhi Panggilan Polda Metro Jaya Soal Ijazah Jokowi
Advertisement

90 Siswa di Sleman Diduga Keracunan Setelah Makan Menu MBG
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Ke Ombudsman, Tom Lembong Bahas Laporan Auditor BPKP
- Gempa Magnitudo 6,4 Guncang Papua, BMKG: Sejumlah Bangunan Rusak
- Perayaan Kemerdekaan di Istana Negara Tidak Wajib Pakai Baju Adat untuk Warga
- Kasus Korupsi RSUD, KPK Menyegel Ruangan di Kantor Kementerian Kesehatan
- 100 Anak di Gaza Meninggal Akibat Malnutrisi, 300 Ribu Lainnya Berpotensi
- Istri Pratama Arhan, Azizah Salsha Laporkan 2 Akun Medsos ke Bareskrim
- Kampanye Kesadaran Menjaga Ginjal dengan Olahraga Lari
Advertisement
Advertisement