Advertisement

Peluru Artileri Kamboja Jatuh di Laos

Newswire
Minggu, 27 Juli 2025 - 07:47 WIB
Sunartono
Peluru Artileri Kamboja Jatuh di Laos Peluru artileri jarak jauh yang ditembakkan pasukan Kamboja ke Thailand jatuh di negara tetangga, Laos. - Reuters.

Advertisement

Harianjogja.com, THAILAND—Peluru artileri jarak jauh yang ditembakkan pasukan Kamboja ke Thailand jatuh di negara tetangga, Laos. Demikian kata juru bicara militer Thailand, Winthai Suvaree pada Sabtu (26/7/2025).

"Proyektil jarak jauh Kamboja yang ditembakkan selama terjadi bentrokan antara pasukan Thailand dan Kamboja jatuh di wilayah Laos," kata Winthai kepada awak media.

Advertisement

"Lokasi jatuhnya proyektil sudah ditemukan dan diinvestigasi, katanya.

Menurut jubir, lokasi tersebut berdekatan dengan wilayah Segitiga Zamrud, yakni persimpangan perbatasan antara Thailand, Laos, dan Kamboja yang menjadi rumah bagi sejumlah kuil kuno Khmer-Hindu: Prasat Ta Muen Thom, Prasat Ta Muen Tot, dan Prasat Ta Kwai. 

BACA JUGA: Prakiraan Cuaca Hari Ini Minggu 27 Juli 2025: DIY Dominan Cerah, Hanya Sleman yang Hujan Ringan

"Ini tidak terlihat seperti sebuah kecelakaan. Sulit untuk meleset dari sasaran sejauh itu," katanya.

Winthai menjelaskan bahwa titik pertemuan perbatasan Thailand, Kamboja, dan Laos memang dekat, namun tidak sedekat itu untuk meleset berkali-kali.

Jika Kamboja melakukan hal itu dengan sengaja, kata Winthai, tindakan itu bisa jadi provokasi yang bertujuan untuk memicu ketegangan antara Thailand dan Laos.

Ketegangan perbatasan antara Thailand dan Kamboja meningkat menjadi konflik bersenjata pada 24 Juli. Tercatat banyak korban jiwa dan luka dari kedua belah pihak, termasuk warga sipil.

Kondisi saat ini juga menjadi buntut dari bentrokan 28 Mei antara personel militer Thailand dan Kamboja di zona netral yang disengketakan, yang menewaskan seorang tentara Kamboja.

Konflik wilayah antara Thailand dan Kamboja bermula dari masa penjajahan Prancis ketika peta perbatasan antara kedua negara disusun pada 1907, namun keduanya menafsirkannya secara berbeda.

Anggota komisi demarkasi Prancis mengabaikan beberapa bagian perbatasan lantaran sulit diakses. Kemudian setelah Kamboja merdeka dari Prancis pada 1953, wilayah-wilayah ini menjadi inti dari sengketa wilayah.

Thailand lebih suka menyelesaikan semua sengketa perbatasan dengan negara tetangganya melalui negosiasi bilateral, sementara Kamboja mengandalkan Mahkamah Internasional (ICJ), yang yurisdiksinya atas sengketa wilayah tidak diakui Thailand.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Viral Parkir Sepeda Motor di Pantai Parangkusumo Saat Festival Layang-Layang Tak Sesuai Karcis, Ini Kata Dishub Bantul

Bantul
| Minggu, 27 Juli 2025, 14:27 WIB

Advertisement

alt

Agenda Wisata di Jogja Pekan Ini, 26-31 Juli 2025, Bantul Creative Expo, Jogja International Kite Festival hingga Tour de Merapi 2025

Wisata
| Sabtu, 26 Juli 2025, 05:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement