Advertisement
Rusuh, Presiden Madagaskar Andry Rajoelina Kabur ke Prancis

Advertisement
Harianjogja.com, MADAGASKAR—Presiden Madagaskar Andry Rajoelina dikabarkan melarikan diri ke Prancis dengan helikopter militer Prancis seusai mencapai kesepakatan dengan Presiden Emmanuel Macron.
Informasi ini beredar seusai kantor kepresidenan Madagaskar mengumumkan bahwa Rajoelina akan menyampaikan pernyataan kepada masyarakat pada pukul 7 malam waktu setempat (pukul 23:00 WIB), di tengah rumor sang presiden melarikan diri ke luar negeri.
Advertisement
Unjuk rasa oleh generasi muda yang dimulai pada 25 September itu awalnya adalah untuk memprotes atas kelangkaan air dan listrik, kemiskinan, dan dugaan korupsi, namun tuntutan kemudian berubah menjadi supaya Rajoelina mengundurkan diri.
Kerusuhan yang terjadi memicu perubahan pemerintahan, ketika Rajoelina memutuskan membubarkan kabinet dan menunjuk perdana menteri baru.
BACA JUGA
Sabtu lalu, personel militer dari Administrasi Personel Angkatan Darat (CAPSAT) menyatakan dukungan terhadap unjuk rasa anti-pemerintah yang berlangsung sejak bulan lalu. CAPSAT adalah sebuah unit militer yang berperan besar dalam menempatkan Rajoelina di pucuk kekuasaan Madagaskar pada kudeta di negara tersebut di tahun 2009.
Pada Minggu, CAPSAT menunjuk panglima militer baru beberapa jam usai Rajoelina mengecam dukungan mereka terhadap pengunjuk rasa sebagai "upaya merebut kekuasaan secara ilegal".
Sementara itu pada Senin, Kedutaan Besar Prancis di Madagaskar menyatakan bahwa Prancis tidak memiliki niat sama sekali untuk melakukan intervensi militer terhadap unjuk rasa anti-pemerintah di negara pulau tersebut.
Kedubes Prancis membantah "penafsiran yang mungkin disimpulkan" dari pernyataan Patrice Latron, seorang pejabat di Reunion yang merupakan wilayah seberang lautan Prancis di Samudera Hindia.
"Ada rencana yang dapat dipicu jika sesuatu terjadi," demikian ucapan Latron terkait krisis politik di Madagaskar.
"Kami sedang mempersiapkan Angkatan Bersenjata Zona Samudera Hindia Selatan (FAZSOI) dan dinas wilayah di Reunion," katanya.
Pernyataan tersebut memicu spekulasi bahwa personel militer Prancis mungkin akan mendukung Rajoelina atau menghentikan unjuk rasa di Madagaskar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Jalan Wisata ke Gua Pindul Rusak Parah, Warga Minta Diperbaiki
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Antam dan Galeri24 di Pegadaian Hari Ini 13 Oktober 2025
- DKP Gunungkidul Salurkan Bantuan Calon Indukan Ikan Kepada 18 Kelompok
- Dominikus Dion Ungkap Kesannya Cetak Gol Perdana Kemenangan PSS
- Top Ten News Harianjogja.com, Senin 13 Oktober 2025
- Maroko Melaju ke Semifinal Piala Dunia U-20
- Trump Pertimbangkan Persenjatai Ukraina, Beri Ultimatum ke Rusia
- Usai Kalahkan Indonesia, Pelatih Irak Graham Arnold Makin Pede
Advertisement
Advertisement