Advertisement
Kaki Gunung Semeru Dilanda Hujan Lahar Hujan, Getaran Berlangsung Hingga 4 Jam

Advertisement
Harianjogja.com, LUMAJANG– Hujan deras mengguyur kawasan puncak gunung Semeru pada Minggu (8/6/2025) malam. Getaran banjir lahar hujan di gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut berlangsung hingga 4 jam.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Ghufron Alwi dalam laporan tertulis yang diterima mengatakan pada periode pengamatan kegempaan selama 24 jam pada Minggu (8/6) tercatat Gunung Semeru mengalami 38 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 mm dan lama gempa 67-160 detik, empat kali gempa hembusan dengan amplitudo 4-8 mm dan lama gempa 33-43 detik.
Advertisement
BACA JUGA: Banjir Bandang Terjang Tambang Emas di Papua Barat, 15 Orang Meninggal Dunia
"Aktivitas Gunung Semeru juga mengalami tiga kali harmonik dengan amplitudo 5-20 mm dan lama gempa 95-117 detik, serta tiga kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 15-28 mm, S-P 13-53 detik dan lama gempa 33-136 detik," katanya, Senin (9/6/2025).
"Berdasarkan pengamatan tercatat dua kali gempa getaran banjir dengan amplitudo 12-30 mm dengan lama gempa 1.920 hingga 14.400 detik," tambahnya.
Ia mengatakan pengamatan secara visual Gunung Semeru tertutup kabut 0-II hingga tertutup kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca berawan hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah selatan, barat dan barat laut
Gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu sudah mengalami dua kali erupsi pada Senin dini hari yakni pukul 01.05 WIB dan pukul 03.29 WIB.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pukul 01.05 WIB. Visual letusan tidak teramati, namun erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 116 detik," katanya.
Gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang itu kembali erupsi pada pukul 03.29 WIB dan visual letusan tidak teramati, namun erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 104 detik.
Gunung Semeru masih berstatus waspada atau Level II, sehingga masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Perpres 79/2025 Tak Hanya Mengatur Soal Kenaikan Gaji ASN
- Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Nabire, Jaringan Internet Alami Gangguan
- Akreditasi SPPG Perlu Dilakukan untuk Cegah Keracunan
- Modus Korupsi di BPR Bank Jepara Artha, Bermula dari Kredit Macet
- Ledakan di Gaza Selatan, 4 Tentara Israel Dilaporkan Tewas
Advertisement

Pemkab Siapkan Bonus Rp2,2 Miliar untuk Atlet Berprestasi di Gunungkidul
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kasus Riza Chalid, Kejagung Kejar Aset hingga Perusahaan Afiliasi
- Digugat Tutut Soeharto ke PTUN Jakarta, Ini Kata Menkeu Purbaya
- Heboh Food Tray MBG Mengandung Minyak Babi, Begini Penjelasan RMI-NU
- Revisi Devisit APBN 2026 Disepakati Rp689,1 Triliun
- Dewan Pers: Wartawan Aman dari Jeratan UU ITE jika Patuh Kode Etik
- DPR Soroti Asesmen Awal Program Sekolah Rakyat Kemensos
- KPK Tahan 5 Tersangka Kasus Kredit Usaha BPR Bank Jepara Artha
Advertisement
Advertisement