Advertisement

Ini Alasan Jemaah Haji Diimbau Tak Buru-buru Melakukan Tawaf Ifadah

Newswire
Minggu, 08 Juni 2025 - 15:57 WIB
Sunartono
Ini Alasan Jemaah Haji Diimbau Tak Buru-buru Melakukan Tawaf Ifadah Ibadah haji oleh jemaah haji / Foto ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, MAKKAH—Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengimbau jemaah haji Indonesia untuk tak buru-buru melaksanakan tawaf ifadah mengingat situasi Makkah akan sangat padat.  

"Kami mengimbau jemaah yang nafar awal, kami sarankan untuk melaksanakan tawaf ifadah pada waktu yang lebih senggang, kecuali bagi jamaah yang akan dipulangkan di kloter-kloter awal," ujar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief di Makkah, Minggu.  

Advertisement

Hilman mengatakan situasi di Makkah, utamanya di Masjidil Haram, akan sangat padat karena banyak peserta haji yang melaksanakan nafar awal atau keluar dari Mina pada 12 Dzulhijah.

BACA JUGA: Penderita Hipertensi di Gunungkidul Wajib Cek Kesehatan Sebulan Sekali

Menurut dia, Kota Makkah akan dipadati jemaah haji dari berbagai negara yang juga melakukan nafar awal. Ia menyebut kondisi itu akan membuat perjalanan bus lebih lambat. 

"Saya mengimbau karena situasi di Kota Makkah nanti akan sangat padat sekali dan juga perjalanan bus yang akan mengangkut jamaah kita akan mengalami proses yang kira-kira tidak jauh berbeda seperti pergerakan yang kita lihat, agak lambat atau padat sekali," kata dia. 

Hilman berharap jemaah haji Indonesia tetap mematuhi arahan petugas dan otoritas Arab Saudi. Ia mengingatkan keselamatan adalah hal utama.

"Jadi kita harapkan semua bisa berjalan lancar dan jemaah bisa bersama kelompoknya dengan pendampingan petugas masing-masing bisa menjaga diri," ujarnya.

Jemaah haji Indonesia telah melakukan lempar jumrah sejak Jumat, 6 Juni atau 10 Dzulhijah. Lempar jumrah dilanjutkan pada hari tasyrik, yakni 11, 12 dan 13 Dzulhijah atau 7, 8 dan 9 Juni.

BACA JUGA: PT KAI Angkut 27,7 Juta Ton Barang dari Januari hingga Mei 2025

Bagi jemaah yang melakukan nafar awal, maka harus meninggalkan Mina sebelum 12 Dzulhijah malam. Jika masih berada di Mina pada 12 Dzulhijah malam, maka jamaah dapat melanjutkan lempar jumrah 13 Dzulhijah dan mengikuti nafar tsani. 

Setelah lempar jumrah selesai, jemaah haji masih harus melakukan tawaf ifadah, sai, dan tahalul akhir. Setelah itu, barulah jemaah terlepas dari seluruh larangan ihram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Event Karnaval Takbir Diharapkan Membawa Syiar Positif bagi Umat Islam

Bantul
| Minggu, 08 Juni 2025, 19:37 WIB

Advertisement

alt

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI

Wisata
| Jum'at, 06 Juni 2025, 16:02 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement