Advertisement
Generasi Muda Diedukasi Terkait Aspek Keberlanjutan di Industri Pertambangan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Penerapan Environmental, Social and Governance atau ESG penting untuk diberikan kalangan generasi muda khususnya mahasiswa yang akan bekerja di sektor pertambangan. Pasalnya ESG yang merupakan pengelolaan risiko terhadap aspek lingkungan, sosial dan tata kelola pertambangan banyak digunakan oleh investor sebagai indikator sebuah bisnis berkelanjutan.
Materi ini diangkat oleh Indo Tambangraya Megah Tbk dalam program ITM Goes to Campus di ajang Youth Mining Camp Competition (YMCC) VI 2025 yang digelar oleh mahasiswa pertambangan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jogja.
Advertisement
BACA JUGA: Tambang Pasir Picu Kerusakan Bangunan di Sungai Progo, Warga: Penegakan Hukum Solusinya
YMCC merupakan program tahunan sebagai wadah berkumpulnya para mahasiswa, sekaligus ajang untuk meningkatkan kompetensi di bidang pertambangan dan melatih daya saing melalui berbagai kompetisi.
"Kami hadir dan memberikan paparan seminar dalam event ini, kami menekankan bahwa ESG merupakan pengelolaan risiko terhadap ketiga aspek tersebut yaitu environmental [lingkungan], social [sosial], dan governance [tata kelola] yang saat ini menjadi indikator sebuah bisnis yang berkelanjutan," kata Direktur ITM, Ignatius Wurwanto, Selasa (10/5/2025)
Ia menambahkan melalui kegiatan itu pihaknya menjalin kedekatan dengan kalangan akademisi serta memperkenalkan pengelolaan ESG di industri pertambangan kepada generasi muda. Pihaknya berkomitmen melakukan transisi secara bertanggungjawab dengan tetap fokus pada bisnis inti di pertambangan batubara dan di saat yang bersamaan juga melakukan diversifikasi ke pilar bisnis energi terbarukan.
Oleh karena itu dalam event tersebut juga menyajikan booth edukatif bertajuk Future Miner Exhibition untuk memperkenalkan strategi keberlanjutan dan transformasi bisnis, serta berbagai inisiatif perusahaan dalam menjalankan operasional pertambangan yang bertanggung jawab.
"Kami mengelola risiko agar ESG rating terus membaik melalui implementasi program jangka panjang yang terencana, seperti misalnya program dekarbonisasi dan digitalisasi. Kami berharap para mahasiswa sebagai calon praktisi pertambangan masa depan memiliki mindset untuk membangun industri pertambangan berkelanjutan yang dimulai sejak bangku kuliah,” ujarnya.
BACA JUGA: OPINI: Kemampuan CSR Perusahaan Tambang Indonesia dalam Mencapai SDG 6
Ketua Panitia YMCC Vitantonio Betrand Wattimury mengapresiasi keterlibatan perusahaan tambang dalam kegiatan ini. Kehadiran pelaku industri memberikan nilai tambah yang besar bagi kami sebagai mahasiswa, karena bisa belajar langsung dari praktik terbaik di dunia nyata serta membangun relasi dengan praktisi profesional pertambangan.
"Tentu kehadiran perusahaan tambang menjadi kami bisa diskusi secara langsung, membuka wawasan sekaligus jaringan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hakim Agung MA Abdul Manaf Meninggal Dunia
- Kapolri Bakal Periksa Lagi Budi Arie di Kasus Judi Online
- Mulai 1 Juni 2025, China Berlakukan Bebas Visa untuk 5 Negara di Amerika Selatan
- Lapas Banyuwangi Gagalkan Penyelundupan Narkotika Dalam Lontong
- Gara-gara Video Check In di Hotel Jadi Alasan Oknum TNI AL di Kalsel Bunuh Jurnalis
Advertisement

Belasan Mobil Pemadam Kebakaran Dikerahkan untuk Padamkan Kebakaran Pabrik Garmen di Ngaglik
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Klarifikasi Kasus Ijazah, Jokowi Ditanya 22 Pertanyaan oleh Penyidik Bareskrim Polri
- Demo Ojol 20 Mei, Begini Respons Ketua DPR RI
- Terkait Kasus Suap, KPK Geledah Kantor Kementerian Tenaga Kerja Hari Ini
- Gagal Bertemu di Sarasehan BPIP, Pertemuan Prabowo-Megawati Dijadwal Ulang
- Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia
- Seusai Longsor, BPBD Terapkan Sistem Buka Tutup di Jalur Cipasung-Subang
- Resmi! Pemerintah Terbitkan Larangan Penahanan Ijazah
Advertisement