Advertisement

Gelar Tradisi Seba, Warga Badui Jalan Kaki 160 Kilometer ke Pendopo Gubernur Banten

Newswire
Minggu, 04 Mei 2025 - 17:57 WIB
Ujang Hasanudin
Gelar Tradisi Seba, Warga Badui Jalan Kaki 160 Kilometer ke Pendopo Gubernur Banten Masyarakat Badui Dalam yang mengenakan busana putih dan ikat kepala (lomar) putih merayakan upacara Seba atau persembahan ungkapan rasa syukur hasil bumi dalam setahun dan bersilaturahmi bersama Bupati Lebak Hasbi Asyidiki dan Gubernur Banten Andra Soni berjalan kaki sejauh 160 kilometer. ANTARA - Mansyur

Advertisement

Harianjogja.com, LEBAK—Warga Badui kembali menggelar upacara Seba atau persembahan sebagai ungkapan rasa syukur hasil bumi dalam setahun. Salah satunya dengan bersilaturahmi ke Gubernur Banten Andra Soni serta pejabat setempat di Kota Serang, dengan berjalan kaki sejauh 160 kilometer.

"Kami hari ini selesai merayakan Seba bersama Gubernur Banten Andra Soni dan sebelumnya Bupati Lebak Hasbi Asyidiki," kata Agus, 45, warga Badui Dalam di Lebak, Minggu.

Advertisement

Masyarakat Badui Dalam mengenakan busana putih dan ikat kepala (lomar) puti, saat ini berjalan kaki untuk kembali ke kampung halaman di pedalaman Kabupaten Lebak mulai berangkat Minggu siang dan tiba Senin (5/5) pagi.

Perayaan upacara Seba tahun ini warga Badui Dalam yang tinggal di Kampung Cikeusik, Cibeo, dan Cikawartana mengikuti perwakilan 100 orang dari 1.769 orang.

Selama ini, masyarakat Badui Dalam kemana pun berpergian berjalan kaki, karena dilarang adat dan berbeda dengan Badui Luar yang lebih modern serta boleh menggunakan kendaraan hingga memiliki handphone android.

Baca juga: Gubernur Banten "mumuluk" bareng warga Badui pada Seba 2025

Masyarakat Badui sudah selesai merayakan Upacara Seba yang dimulai pada 2 hingga 3 Mei 2025 di Kabupaten Lebak dan Pemerintah Provinsi Banten.

"Kami merasa senang bisa mengikuti upacara sakral Seba dan bersilaturahmi dengan kepala pimpinan daerah," kata Agus.

Ia mengatakan, dirinya bersama warga dari perwakilan Badui berjalan kaki menempuh kurang lebih sepanjang 180 kilometer dari kawasan Badui Dalam hingga Kota Serag (pulang pergi).

Meski perjalanan melelahkan, kata dia, warga merasa bahagia dan senang karena bisa melaksanakan perintah leluhur yang harus dijaga dan dilestarikan, yakni bertemu dengan kepala daerah dan pejabat lainnya untuk menjalin silaturahim.

"Kami tanpa kenal lelah berjalan kaki, meski hujan dan terik matahari hingga menembus belukar untuk merayakan tradisi Seba yang dilaksanakan setiap tahun," katanya.

Ardi (50) seorang warga Badui Dalam lainnya mengaku dirinya merasa gembira menjalani tradisi upacara Seba itu untuk menjalin silaturahim dan dapat mempererat tali persaudaraan dengan gubernur dan bupati yang disebutnya sebagai "bapak gede" atau kepala pemerintahan.

BACA JUGA: Bentang Alam Karst di Gunungkidul Dipastikan Tak Berubah, Masih 757,37 Kilometer

Saat ini, kata dia, dirinya berjalan kaki hingga ratusan kilometer bersama teman lainnya tetap perjalanan istirahat dan minum serta makan.

"Kami makan dan minum relatif terbatas agar berjalan kaki berjalan lancar dari kepulangan dari Kota Serang menuju kampung halaman," kata Ardi.

Tokoh masyarakat Badui atau Djaro Tanggungan 12 Saidi Putra mengatakan kegiatan perayaan upacara tradisi Seba bagian rukun adat setelah masyarakat Badui Dalam melaksanakan Kawalu dengan puasa selama tiga bulan.

Pelaksanaan Kawalu fokus untuk mendekati diri kepada Tuhan yang Maha Esa sehingga tertutup bagi wisatawan untuk memasuki kawasan pemukiman Badui Dalam.

Dalam tradisi Seba selalu menyampaikan pesan konsisten warga Badui untuk menjaga hutan lindung agar tidak rusak yang bisa menyebabkan malapetaka bencana alam.

Sebab, kawasan hutan lindung di pemukiman Badui seluas 52 ribu hektare merupakan kawasan hulu di Banten.

Tradisi Seba secara harfiah ditandai dengan penyerahan hasil bumi, seperti pisang, talas, tepung laksa, gula aren dan sayuran ja'at dan sayuran iris juga melaporkan berbagai kejadian selama satu tahun terakhir di kawasan masyarakat Suku Badui di pedalaman Kabupaten Lebak.

Selain itu, menjalin silaturahim dengan pemerintah agar kehidupan masyarakat aman, damai, dan makmur.

"Kami merasa bahagia dan senang perayaan Seba Badui tahun ini sebagai Seba Gede atau Seba Besar hingga dihadiri 1.769 warga Badui Luar dan 100 warga Badui Dalam berjalan lancar," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Luasan Karst Gunung Sewu Capai Seribu Kilometer Persegi, Begini Sebaran di Tiap Kabupaten

Gunungkidul
| Minggu, 04 Mei 2025, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng

Wisata
| Minggu, 27 April 2025, 20:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement