Advertisement
Di Sekolah Anti Korupsi, Ahmad Luthfi Minta Kades Jadi Problem Solver Masyarakat

Advertisement
SEMARANG—Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi meminta para kepala desa (Kades) menjadi problem solver (pemberi solusi) atas persoalan yang dialami oleh masyarakatnya.
Secara blak-blakan, ia meminta kades agar mengurusi persoalan tukang ngarit (pencari rumput), rondo (janda) hingga saluran air yang bermasalah ke lahan sawah.
Advertisement
Ditegaskan dia, tidak boleh ada jarak antara Kades dengan warganya. Kedekatan pemimpin dengan yang dipimpin akan menjadi sarana untuk mengetaui problem dan penyelesaiannya. Hal itu sejalan dengan tagline Ngopeni dan Nglakoni, Jawa Tengah.
"Di desa, yang tukang ngarit sopo (siapa)? Harus tahu. Yang menggembala kambing siapa? Ada warganya janda, harus disantuni, harus tahu, irigasi macet harus tahu. Lalu diberikan solusi, itu namanya ngopeni nglakoni," kata Ahmad Luthfi saat memberikan arahan di Sekolah Anti Korupsi yang digelar di GOR Indoor Jatidiri Kota Semarang, Selasa (29/4/23/2025).
BACA JUGA: Pertandingan Zona Degradasi Liga 1, Erick Thohir Pastikan Tidak Ada Pengaturan Skor
Dalam membangun desa, lanjut Luthfi, Pemprov Jateng memperlakukan semua desa secara sama dan adil. Salah staunya dengan memberikan bantuan keuangan Rp1,2 triliun di tahun 2025 ini.
Oleh karenanya, para Kades harus bersegera mungkin menggerakkan potensi-potensi desanya. Mulai dari desa wisata, petani zilenial dan milenial, menggarap produk unggulan desa, mengawal lumbung desa, koperasi merah putih, hingga pelayanan kesehatan warga desa.
Dalam pembangunan, Ahmad Luthfi menekankan agar desa menginduk di masing-masing kecamatan. Lantaran Pemprov Jateng telah meluncurkan program Kecamatan Berdaya. Program yang berada di dalamnya sudah linier dengan program-program dari pusat, Pemprov dan Kabupaten.
"Contoh, Jateng merupakan lumbung pangan nasional. Lahan pertanian itu tersebar di desa. Maka desa harus mampu menganalisa dampaknya seperti infrastrukturnya, saluran airnya," kata Luthfi kepada 7.810 kepala desa yang hadir di acara tersebut.
Untuk mendukung kinerja Kades saat membangun desanya, Luthfi telah menginstruksikan agar mengefektifkan kembali tiga pilar pemerintahan desa. Meliputi Kades/Lurah, Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) dan Bintara Pembina Desa (Babinsa).
"Kades harus didampingi dalam rangka ciptaan stabilitas desa. Pulang dari ini (Sekolah Anti Korupsi), Tiga Pilar efektifkan kembali. Tidak boleh kades sedikit-sedikit pidana," kata Ahmad Luthfi. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Sore Ini, Misa Pelantikan Paus Leo XIV Digelar
- Temuan Grup Kekerasan Seksual Inses di Facebook, Komnas Perempuan Minta Polisi Usut Tuntas
- Kasus TBC di Jakarta Dilaporkan Melonjak, Gubernur Pramono Anung Tolak Komentar Berlebihan
- 100 Orang Lebih Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza Utara
- Kakak Beradik Ditemukan Meninggal Dunia Berpelukan di Perkebunan Pesisir Barat Lampung, Penuh Luka Tidak Wajar
Advertisement

Jelang Iduladha, Pemkab Sleman Minta Peternak dan Penjual Hewan Kurban Tidak Bawa Hewan dari Daerah Endemis Antraks
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Pengiriman Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Bakal Dilanjutkan Lagi, PBB: Kami Sudah Punya Rencana
- Dua Jenazah Anggota Brimob Korban Penembakan KKB Papua Dimakamkan di Serui
- Citra Bali Tercoreng Premanisme, Polisi Tangkap 56 Orang dalam Delapan Hari
- Usulan Wakil Ketua KPK Menambah Dana Partai untuk Cegah Korupsi Disanggah DPR
- Kasus TBC di Jakarta Dilaporkan Melonjak, Gubernur Pramono Anung Tolak Komentar Berlebihan
- Temuan Grup Kekerasan Seksual Inses di Facebook, Komnas Perempuan Minta Polisi Usut Tuntas
- Kunjungan Kenegaraan, Presiden Prabowo Bertolak ke Thailand
Advertisement