Advertisement
1.084 Pendatang Pindah ke Jakarta Selatan Pascalibur Lebaran

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Sebanyak 1.084 pendatang baru masuk ke Jakarta pada periode Selasa (8/4) - Jumat (11/4) atau setelah lebaran Idulfitri 2025. Dari jumlah tersebut, 148 pendatang di antaranya pindah ke Jakarta Selatan
"Sudah ada 148 penduduk yang pindah sejak Selasa (8/4)," kata Kepala Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Jakarta Selatan Muhammad Nurrahman saat dihubungi di Jakarta, Minggu.
Advertisement
Nurrahman merinci 148 tersebut dalam sejumlah kategori yakni terkait jenis kelamin terdiri dari 78 orang laki-laki dan 70 jiwa perempuan.
Kemudian, tingkat pendidikan sebanyak 20,95 persen lebih tinggi dari SMA sederajat dan 79,05 persen dengan pendidikan SMA ke bawah.
Terkait asumsi penghasilan dari jenis pekerjaan yakni 63,51 persen berpenghasilan rendah dan 36,49 berpenghasilan tidak rendah.
"Terkait usia, 31 jiwa usia anak (0-17 tahun), 119 jiwa usia produktif (15-64 tahun), dan 4 jiwa usia lanjut usia (60 tahun ke atas)," jelasnya.
Untuk tujuan kedatangan, paling tinggi ke Kecamatan Pancoran dan Kelurahan Cipete Utara.
BACA JUGA: 13 Juta Wajib Pajak Sudah Melaporkan SPT Tahunan, Didominasi Lewat Online
Untuk pekerjaan pendatang paling banyak yakni pelajar/mahasiswa.
Berdasarkan data dari Dinas Dukcapil DKI, sebanyak 1.084 pendatang baru masuk ke Jakarta pada periode Selasa (8/4) - Jumat (11/4).
Dari jumlah tersebut, 572 di antaranya adalah perempuan dan 512 laki-laki.
Wilayah yang menjadi tujuan terbanyak yakni Jakarta Timur.
Disusul Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Pusat dan Kepulauan Seribu.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo berpendapat rencana kepindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur menjadi salah satu penyebab menurunnya angka pendatang ke Jakarta.
Tercatat pada 2023, tercatat ada 395.298 pendatang.
Angka itu turun drastis pada 2024 menjadi 84.783 jiwa.
Sementara, untuk 2025, jumlah pendatang diprediksi hanya berkisar antara 10.000 hingga 15.000 jiwa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 17 Dubes Afrika Naik Whoosh dari Jakarta Ke Bandung untuk Hadiri Peringatan KAA
- Tarif Tol Dalam Kota Semarang Jawa Tengah Naik
- Raisa, Afgan hingga Dewi Gita Bersama Puluhan Musisi Ajukan Uji Materi Royalti dalam UU Hak Cipta
- Dampak Gempa di Istanbul Turki, Ratusan Orang Dilaporkan Terluka, Kampus dan Sekolah Diliburkan 2 Hari
- Putusan Lepas Korupsi CPO, Kejagung Menyita Uang Setara Rp5,5 Miliar di Bawah Kasur Hakim AM
Advertisement

Peredaran Uang Palsu di Jogja dan Sleman, Modus Diselipkan di Antara Uang Asli
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Siswi SMK di Jakarta Jadi Korban Pelecehan Guru di Sekolah
- Begini Tips Asmirandah Mengawal Zat Besi Si Kecil Sejak Dini
- Hadapi Ketidakpastian Ekonomi, Zurich Hadirkan Perlindungan ZIAP di Jogja
- Sejumlah Kota Besar di Indonesia Hari Ini Diguyur Hujan
- Selenggarakan RUPS LB, Bank Jateng Komitmen Siap Dukung Peningkatan PAD Jawa Tengah
- Dampak Gempa di Istanbul Turki, Ratusan Orang Dilaporkan Terluka, Kampus dan Sekolah Diliburkan 2 Hari
- Dituding Nunggak Pajak Mobil Lexus Miliknya, Ini Penjelasan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi
Advertisement
Advertisement