Advertisement

BMKG Sebut Ada Aktivitas Patahan di Sumbar, Bisa Memunculkan Gempa Kembar

Newswire
Sabtu, 12 April 2025 - 19:57 WIB
Maya Herawati
BMKG Sebut Ada Aktivitas Patahan di Sumbar, Bisa Memunculkan Gempa Kembar Foto ilustrasi seismograf pencatat getaran gempa. / Foto dibuat oleh AI StockCake

Advertisement

Harianjogja.com, PADANG—Hasil analisis dari aktivitas Patahan Besar Sumatra yang terjadi beberapa waktu terakhir menunjukkan adanya gempa kembar.

"Aktivitas Patahan Besar Sumatra ini kita perhatikan karakteristik gempanya itu kembar," kata Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang Suaidi Ahadi di Padang, Sabtu (12/4/2025).

Advertisement

Sebagai contoh kejadian gempa di Solok yang terjadi akibat aktivitas segmen Sumani dan Sianok. Merujuk data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa kembar sebelumnya juga pernah terjadi pada tahun 1926, 1943 dan 2007.

Artinya, lanjut dia, masyarakat di Ranah Minang wajib mengenali adanya potensi ancaman gempa bumi sehingga warga sedari awal sudah bisa memikirkan langkah yang harus dilakukan ketika terjadi kemungkinan terburuk.

"Jadi, harapan kita dengan masyarakat sudah mengetahui potensi gempa maka mereka bisa menyiapkan langkah mitigasi," ujarnya.

Lebih jauh, BMKG juga mengingatkan masyarakat bahwa salah satu kemungkinan terburuk akibat pergeseran Patahan Besar Sumatra ialah longsor terutama di daerah perbukitan.

Meskipun gempa bumi yang terjadi tergolong kecil atau di bawah magnitudo lima, namun masyarakat patut selalu mawas diri untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk.

BACA JUGA: Erick Thohir Minta Drawing Liga 4 Diulang

"Gempa yang terjadi memang skala kecil dan tidak signifikan dirasakan masyarakat tapi ketika terjadi gempa dan sebelumnya hujan maka ada potensi longsor," ujarnya mengingatkan.

Apalagi, secara klimatologi Provinsi Sumatra Barat termasuk tipe ekuatorial atau dalam setahun daerah tersebut akan menghadapi dua kali puncak musim penghujan yakni Maret dan November setiap tahunnya.

Suaidi menambahkan secara umum terdapat tiga sumber utama terjadinya lindu di Ranah Minang. Ketiganya ialah Patahan Besar Sumatra, Patahan Megathrust dan Zona Subduksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Minggu 13 April 2025, Berangkat dari Stasiun Lempuyangan hingga Purwosari

Jogja
| Minggu, 13 April 2025, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Daftar 37 Negara Bebas Visa untuk Paspor Indonesia

Wisata
| Rabu, 09 April 2025, 23:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement