Advertisement
20 Negara WTO Kritik Kebijakan Trump soal Tarif Impor AS

Advertisement
Harianjogja.com, MOSKOW—Negara-negara anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengkritik Amerika Serikat dalam rapat Dewan Perdagangan Barang badan tersebut karena kebijakan tarif impor.
"Setidaknya 20 delegasi menyatakan kritik mereka terhadap Amerika Serikat," menurut seorang sumber yang dekat dengan WTO pada Jumat.
Advertisement
Sumber tersebut menjabarkan bahwa negara-negara yang mengkritik AS dalam kesempatan itu, antara lain China, Swiss, Norwegia, Kazakhstan, Selandia Baru, Inggris Raya, Australia, Singapura, Kanada, dan Jepang.
"Rusia juga menyampaikan pernyataan mereka terkait hal ini," kata sumber tersebut.
Pihak AS kemudian merespons pernyataan China dengan menyatakan bahwa mereka tidak akan berkomentar lebih lanjut karena isu tersebut telah dibawa ke Badan Penyelesaian Sengketa WTO, menurut sumber itu.
Pada Kamis, seorang sumber lain menyatakan bahwa dalam rapat tersebut, China mengungkapkan keprihatinan mendalam atas "ketidakpastian besar" yang dialami ekonomi dunia akibat pemberlakuan tarif AS.
BACA JUGA: Digugat soal Mobil Esemka, Begini Tanggapan Jokowi
Menurut delegasi China, setiap hari "terjadi disrupsi baru yang mengganggu stabilitas yang amat diandalkan baik oleh semua bisnis maupun negara" karena AS.
Pada 2 April lalu, Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang memberlakukan tarif impor "resiprokal" kepada puluhan negara di samping tarif impor dasar sebesar 10 persen.
Puluhan negara terancam dipungut tarif "resiprokal" sejak 9 April yang dihitung hanya berdasarkan defisit dagang yang dialami AS dengan negara yang dipungut tarif. Trump ingin menghilangkan defisit tersebut.
Namun, pada hari tarif resiprokal tersebut semestinya berlaku, Trump tiba-tiba mengumumkan bahwa tarif impor yang akan diberlakukan selama 90 hari ke depan hanyalah tarif dasar 10 persen.
Ia menyatakan bahwa lebih dari 75 negara yang sedianya terdampak tarif tidak mengambil langkah balasan dan meminta negosiasi.
Meski demikian, AS terus menaikkan tarif impor untuk produk China hingga sebesar 145 persen, sehingga oleh China dibalas dengan pemberlakuan tarif impor produk AS sebesar 84 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara - Sputnik
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kebakaran Landa 12 Rumah di Gambir, Satu Orang Luka Bakar
- Guru Ngaji di Pondok Pesantren Tulungagung Ditangkap Polisi, Diduga Cabul kepada Santri
- Januari-Awal April 2025, KSPN Catat Ada 23.000 Pekerja Kena PHK
- LG Batal Investasi di Proyek Baterai Nikel RI
- PPATK: Perputaran Uang Transaksi Judi Online Bisa Capai Rp1.200 Triliun
Advertisement

Luas Tanam Jagung di Bantul Ditarget Capai 5.196 Hektare pada 2025
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Demi Kesehatan, Anggota DPR Usul Polri Rotasi Petugas Lalu Lintas Secara Berkala
- KPK Jelaskan Soal Motor Ridwan Kamil yang Disita dan Titip Rawat
- 19 Persen Lahan di Jateng Belum Bersertifikat, Pemprov dan Kementerian ATR/BPN Siap Kolaborasi Sertifikasi Tanah Tak Bertuan
- RI dan Arab Saudi Sepakat Kerja Sama Sumber Daya Mineral
- PPATK: Perputaran Uang Transaksi Judi Online Bisa Capai Rp1.200 Triliun
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 18 April 2025; Dari Alan Jose Tampil Apik, Tapi Gagal Selamatkan PSS Hingga Presiden Prabowo Menyoroti Suap Hakim Pengadilan
- Layanan dan Lokasi SIM Keliling di Kota Jogja, Jumat 18 April 2025
Advertisement