Advertisement

Polusi Udara Renggut 5,7 Juta Nyawa Setiap Tahun

Newswire
Sabtu, 29 Maret 2025 - 08:47 WIB
Sugeng Pranyoto
Polusi Udara Renggut 5,7 Juta Nyawa Setiap Tahun Ilustrasi polusi. - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA-Bank Dunia melaporkan polusi udara merenggut sekitar 5,7 juta nyawa setiap tahunnya. Sebanyak 95% kematian terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Dalam laporan berjudul Accelerating Access to Clear Air on a Livable Planet, pada pada Kamis (27/3/2025) Bank Dunia memperkirakan bahwa polusi udara menyebabkan kerugian ekonomi yang setara dengan sekitar 5% dari Produk Domestik Bruto (PDB) global akibat dampaknya terhadap kesehatan, penurunan produktivitas, dan berkurangnya harapan hidup.

Advertisement

"Pendekatan terpadu – misalnya, merancang dan menerapkan kebijakan yang mencapai beberapa tujuan sekaligus, seperti kemandirian energi atau pengurangan emisi, bersamaan dengan langkah-langkah untuk mengurangi polusi udara – dapat memangkas separuh jumlah orang yang menghirup udara tidak sehat pada tahun 2040," demikian isi laporan tersebut.

BACA JUGA : Mobil Ambulans Terlibat Kecelakaan di Gamping

Laporan itu juga menyebutkan bahwa mayoritas polusi udara luar ruangan di seluruh dunia disebabkan oleh aktivitas manusia. Perubahan kebijakan di sektor-sektor yang berkontribusi terhadap polusi udara, seperti pertanian, pembangunan perkotaan, transportasi, industri, serta penggunaan bahan bakar rumah tangga untuk memasak dan pemanasan, dapat membantu mengurangi partikel berbahaya di udara.

"Negara-negara perlu memiliki sistem data yang akurat, andal, tepat waktu, partisipatif, dan transparan untuk memantau kualitas udara serta mengevaluasi efektivitas kebijakan," ujar laporan tersebut.

Kebijakan yang mampu mencapai beberapa tujuan sekaligus -- misalnya, langkah-langkah yang mendukung kemandirian energi atau pengurangan emisi sembari menekan polusi udara -- dapat menjadi solusi yang efisien dan hemat biaya. Manfaat ekonomi dari kebijakan pengelolaan polusi udara yang terintegrasi diperkirakan mencapai hingga US$2,4 triliun (sekitar Rp39 kuadriliun) pada tahun 2040.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Lebaran 2025, Ada 1.321 Warga Binaan Permasyarakatan DIY Terima Remisi Hari Raya Idulfitri, 10 Orang Langsung Bebas

Bantul
| Senin, 31 Maret 2025, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Taman Wisata Candi Siapkan Atraksi Menarik Selama Liburan Lebaran 2025, Catat Tanggalnya

Wisata
| Sabtu, 22 Maret 2025, 16:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement