Advertisement
Hasan Nasbi Dihujat Netizen Terkait Pernyataan Menyarankan Kepala Babi Dimasak

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi dihujat netizen seusai memberikan pernyataan kontroversial terkait teror kepala babi kepada wartawan Tempo. Hasan Nasbi justru menyarankan agar kepala babi tersebut dimasak saja.
Pernyataan itu disampaikan Hasan Nasbi pada Jumat. "Sudah dimasak saja, sudah dimasak saja," kata Hasan kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (21/3/2025).
Advertisement
Pernyataan itu pun menimbulkan warganet geram karena seakan tidak menunjukkan simpati atas teror yang sedang terjadi terhadap jurnalis Tempo, Francisca. Warganet mnghujat Hasan Nasbi dengan menuliskan di kolom komentar Instagram pribadinya.
BACA JUGA: Prodi Ilmu Komunikasi UMY Sikapi Intimidasi Pengiriman Kepala Babi ke Kantor Media Massa
Berdasarkan pantauan Sabtu (22/3/2025), sudah ada 1.731 komentar di unggahan terbaru akun Instagram milik Hasan Nasbi. Pernyataan Hasan juga menjadi trending topic di X dengan istilah "Dimasak".
Sebagian besar warganet menyesalkan pernyataan Hasan Nasbi yang dinilai nirempati terhadap sebuah tindakan teror. Koalisi Masyarakat Sipil mengecam keras pernyataan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi yang dinilai tidak menunjukkan empati atas insiden teror kepala babi di kantor Tempo.
Pernyataan Hasan yang pernah berprofesi sebagai wartawan meski hanya sebentar itu, dinilai mencederai prinsip kebebasan pers. Perwakilan Koalisi Masyarakat Sipil Wahyudi Djafar menilai sikap Hasan Nasbi tidak pantas untuk seorang pejabat yang bertanggung jawab atas komunikasi kepresidenan. Pernyataannya dianggap sebagai bentuk pelecehan terhadap jurnalis dan mengindikasikan rendahnya komitmen pemerintah terhadap demokrasi dan kebebasan sipil.
Menurutnya pernyataan tersebut bisa memperkuat budaya kekerasan terhadap insan pers. Dalam pernyataan resminya, Koalisi Masyarakat Sipil mengingatkan Presiden untuk tidak membiarkan komentar seperti ini tanpa konsekuensi. Sikap meremehkan teror kepada media kritis berpotensi menimbulkan ketakutan di kalangan jurnalis dan menghambat kerja-kerja jurnalistik yang bebas dan independen.
“Kami mendesak kepada Presiden untuk meninjau kembali posisi Hasan Nasbi dari jabatan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan. Dengan sikap tersebut di atas, nampak dia tidak cukup patut secara etika untuk menyampaikan pesan kepresidenan kepada masyarakat,” tegasnya dalam rilis yang diterima, Sabtu (22/3/2025).
BACA JUGA: Kantor Tempo Diteror Kepala Babi, Dewan Pers Minta Pelaku Diungkap
Koalisi ini juga menyoroti tindakan Hasan Nasbi yang sebelumnya menghapus cuitannya di platform X terkait RUU TNI, yang menurut mereka menunjukkan pola komunikasi yang tidak bertanggung jawab. Hal ini semakin memperkuat alasan untuk mengevaluasi kinerjanya dalam mengemban tugas komunikasi kepresidenan. Selain itu, mereka menegaskan pentingnya pengungkapan kasus teror kepala babi di kantor Tempo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Polisi Tetapkan 42 Tersangka Demo Rusuh di Bandung
- Tersangka Dugaan Korupsi Pengadaan Mesin EDC Indra Utoyo Dipanggil KPK
- Menkop Nyatakan Satu Kopdes Merah Putih Bisa Gerakkan 15 Orang
- Ini Cara Daftar BPJS Ketenagakerjaan agar Dapat Diskon Iuran 50 Persen
- Cak Imin Ingin Rp200 Triliun Bisa Dinikmati UMKM
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- KPK Ungkap Kuota Khusus Haji Dijual Sesama Biro
- Daftar 23 Negara Dukung Deklarasi Palestina Merdeka
- 100.000 Personel TNI Dikerahkan untuk Perayaan HUT ke-80 di Monas
- Menhub Komitmen Perkuat Keselamatan Semua Moda Transportasi
- Inggris Akan Kerahkan Jet Tempur ke Polandia
- Prabowo Akan Menghadiri Peluncuran 25 Ribu Rumah Subsidi di Bogor
- Gen Z di Timor Leste Prakarsai Demonstrasi
Advertisement
Advertisement