Advertisement

Banyak Anak di Indonesia Kekurangan Zat Besi, Ini Saran Pakar

Newswire
Rabu, 19 Maret 2025 - 11:37 WIB
Abdul Hamied Razak
Banyak Anak di Indonesia Kekurangan Zat Besi, Ini Saran Pakar Dokter Gizi Medik Dian Novita Chandra.ist

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Satu dari 3 anak Indonesia berisiko kekurangan zat besi. Padahal tidak hanya DHA, zat besi juga salah satu nutrisi yang wajib untuk dipenuhi guna mendukung daya pikir yang optimal.

Meskipun begitu, masih banyak orang tua yang tidak menyadari dampak buruk apabila anak kekurangan zat besi. Sebuah survei menunjukkan bahwa 50% Bunda tidak tahu bahwa kekurangan zat besi dapat berdampak pada kepintaran anak.

Advertisement

Dokter Gizi Medik Dian Novita Chandra mengatakan perkembangan otak anak sangat tergantung pada asupan nutrisi yang dikonsumsi. Selain DHA, zat besi juga merupakan salah satu mikro nutrisi penting yang harus terpenuhi pada masa 5 tahun pertama kehidupan anak untuk mengoptimalkan kepintarannya terutama fokus dan memori belajar.

"Maka dari itu, orang tua harus mewaspadai kekurangan zat besi pada anak, karena kondisi tersebut dapat menghambat perkembangan psikomotor dan mengganggu daya pikir anak," katanya dikutip Rabu (19/3/2025).

BACA JUGA: Kebutuhan Susu dalam Negeri Tak Perlu Impor, Fapet UGM Usulkan Optimalisasi Produksi Peternak Lokal

Dia mengatakan, permasalahan kekurangan zat besi pada anak harus menjadi perhatian serius berbagai pihak. Penelitian terbaru the South East Asian Nutrition Survey II Indonesia (SEANUTS II) menunjukkan bahwa sebagian besar anak Indonesia tidak memenuhi asupan Zat Besi yang direkomendasikan, dimana rata-rata konsumsi asupan zat besi anak Indonesia hanya 65,8 persen dari Angka Kebutuhan Gizi (AKG) yang disarankan.

“Untuk memenuhi asupan zat besi yang optimal, dapat dilakukan dengan memberikan asupan gizi seimbang yang banyak bersumber dari protein hewani yang kaya Zat Besi. Selain itu, untuk memaksimalkan penyerapan Zat Besi dalam tubuh, juga dibutuhkan Vitamin C," paparnya.

“Dalam memenuhi kebutuhan nutrisi harian anak, bisa juga dipertimbangkan untuk melengkapinya dengan sumber nutrisi yang difortifikasi, seperti susu pertumbuhan yang dilengkapi dengan Zat Besi dan Vitamin C. Konsumsi zat besi yang disertai dengan vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi hingga dua kali ipat,” jelas Dian.

Studi menunjukkan, lanjut Dian, berdasarkan perbandingan nilai gizi yang tercantum pada kemasan, susu pertumbuhan terfortifikasi memiliki kandungan nutrisi penting yang lebih banyak seperti Zat Besi, Vitamin C, DHA, Minyak Ikan, dibanding susu cair yang beredar di pasaran. Terlebih lagi, pemberian susu pertumbuhan terfortifikasi pada anak usia 1-3 tahun terbukti bantu penuhi kebutuhan zat besi harian anak sesuai angka kecukupan gizi (AKG) lebih baik.

"Oleh karena itu, orang tua harus bijak memilih susu pertumbuhan yang terfortifikasi nutrisi penting seperti Zat Besi dan Vitamin C untuk penyerapan zat besi optimal. Selain itu, orang tua juga perlu untuk melakukan skrining faktor risiko kurang zat besi secara rutin sebagai salah satu upaya penting untuk pencegahan dan deteksi dini masalah kekurangan zat besi anak," katanya.

Mengingat pentingnya kebutuhan zat besi harian anak harus dapat dilengkapi dengan optimal, SGM Eksplor terus berinovasi melalui produk bernutrisi berkualitas dan mudah diakses masyarakat Indonesia. SGM Eksplor hadir dengan inovasi nutrisi, satu-satunya produk yang mengandung IronC yakni kombinasi unik Zat Besi & Vitamin C, yang teruji membantu penyerapan Zat Besi dua kali lipat, serta dilengkapi dengan nutrisi penting lainnya seperti DHA, untuk dukung kepintaran si kecil.

"Inovasi nutrisi ini merupakan salah satu bentuk komitmen kami untuk mendukung pemenuhan asupan zat besi yang optimal bagi anak Indonesia. Sebab, berdasarkan sebuah hasil penelitian menyebutkan bahwa anak yang secara rutin mengkonsumsi SGM Eksplor untuk si Kecil yang berusia di atas satu tahun sesuai dengan sajian yang dianjurkan, terbukti dapat mendukung tercapainya 100 persen kecukupan zat besi harian anak sesuai AKG selain dari makanan harian," kata Brand Manager SGM Eksplor Amir Aziz.

Tidak hanya itu, sambung Aziz, referensi lain juga menunjukkan bahwa berdasarkan perbandingan Informasi Nilai Gizi yang tercantum pada kemasan, SGM Eksplor memiliki kandungan nutrisi yang lebih banyak dibanding susu kotak cair yang beredar di pasaran. "Melalui berbagai referensi dan studi tersebut, kami berharap semakin banyak orang tua di Indonesia yang bisa lebih memahami bahwa tidak semua susu sama sehingga dapat lebih bijak dalam memilih susu pertumbuhan yang dapat melengkapi asupan nutrisi si Kecil, terutama asupan zat besi," ujarnya.

Dengan inovasi tersebut, lanjut Aziz, pihaknya juga mendukung upaya deteksi dini zat besi secara rutin melalui Kalkulator Zat Besi, alat bantu non-medis untuk deteksi dini faktor risiko kekurangan zat besi pertama di Indonesia dan hasilnya bisa diketahui hanya kurang dari 3 menit. Kalkulator Zat Besi dapat digunakan secara mandiri dan dapat dijadikan sebagai alat pemantauan berkala sebelum pemeriksaan selanjutnya oleh pelayan kesehatan. Di tahun 2025, SGM Eksplor berkomitmen melakukan deteksi dini kekurangan zat besi pada 1.5 juta anak.

Ke depannya, SGM Eksplor berkomitmen untuk terus mendukung anak Indonesia untuk tumbuh jadi generasi maju yang dapat mewujudkan generasi emas 2045. “Kami percaya, pemenuhan zat besi yang optimal merupakan salah satu kunci dalam mendukung terwujudnya generasi emas. Semoga melalui berbagai inisiatif dan inovasi yang kami lakukan dalam menjawab kebutuhan nutrisi dan cegah kekurangan zat besi pada anak dapat dukung kepintaran anak generasi maju,” tutup Aziz.

BACA JUGA: Budi Daya Ternak Kambing dengan Sistem Bagi Hasil Dikembangkan di Nglipar Gunungkidul

Public Figure dan ibu dari 1 anak Asmirandah mengungkapkan sebagai seorang Bunda, perkembangan kepintaran anak merupakan perhatian utama. Namun, tidak sedikit orang tua yang masih mengabaikan pemenuhan zat besi pada anak. Dia awalnya tidak sadar bahwa gejala seperti saat anak mudah lelah, kulit pucat dan kurang fokus ternyata merupakan indikasi atau gejala si kecil kekurangan zat besi.

"Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi SGM Eksplor yang terus mengedukasi dan mendampingi para Bunda di Indonesia melalui berbagai inisiatif, produk dan layanan. Terbaru, adalah Kalkulator Zat Besi yang sangat membantu saya sebagai seorang Bunda dalam memastikan kondisi zat besi pada si Kecil sudah terpenuhi dengan baik atau belum," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

6 Perusahaan di Sleman Belum Beri Kejelasan Pemberian THR

Sleman
| Kamis, 20 Maret 2025, 02:07 WIB

Advertisement

alt

10 Negara dengan Jumlah Kasus Wisatawan Tertipu Tertinggi

Wisata
| Rabu, 19 Maret 2025, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement