Advertisement

Israel Ratusan Kali Langgar Kesepakatan Gencatan Senjata, Hamas Serukan Protes Global dan Penghentian Genosida di Gaza

Newswire
Rabu, 19 Maret 2025 - 10:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Israel Ratusan Kali Langgar Kesepakatan Gencatan Senjata, Hamas Serukan Protes Global dan Penghentian Genosida di Gaza Ilustrasi serangan Isarael ke Jalur Gaza- Antara/Reuters - Ibraheem Abu Mustafar

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Hamas menyebut Israel telah melanggar kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza sebanyak ratusan kali. Kelompok perlawanan Palestina itu pun menyerukan protes dan unjuk rasa global atas dimulainya kembali genosida Israel di Gaza.

Anggota kantor biro politik kelompok perjuangan Palestina, Hamas, Basem Naim mengungkap hal itu kepada RIA Novosti. "Kami berkomitmen pada kesepakatan (gencatan senjata) dan melaksanakan kewajiban sesuai kesepakatan ini, namun [Perdana Menteri Benjamin] Netanyahu beserta pemerintahannya melanggar kesepakatan itu ratusan kali, melakukan pembunuhan, menutup perbatasan dan melarang masuk bantuan kemanusiaan," kata Naim dikutip, Rabu (19/3/2025).

Advertisement

BACA JUGA: Israel Lanjutkan Kembali Genosida di Gaza, 131 Warga Sipil Palestina Tewas

Dalam sebuah pernyataan, pejabat senior Hamas Izzat Al-Rishq menyerukan kepada negara-negara Arab dan Islam, serta orang-orang yang mencintai kebebasan di seluruh dunia, "untuk turun ke jalan dan alun-alun, menyuarakan penolakan mereka atas dimulainya kembali perang genosida Zionis terhadap rakyat Gaza."

"Netanyahu tidak berhenti hanya dengan mencegah bantuan makanan dan obat-obatan agar tidak sampai ke tangan mereka; ia juga mengebom dan membunuh anak-anak Gaza saat mereka sedang tidur," kata Al-Rishq.

Ia menambahkan bahwa keputusan Kepala Otoritas Israel Benjamin Netanyahu untuk melanjutkan perang di Gaza "adalah keputusan untuk mengorbankan tahanan pendudukan dan hukuman mati terhadap mereka."

Al-Rishq meminta para mediator dan pemimpin dunia untuk mengungkap kebenaran tentang tindakan Israel dan meminta pertanggungjawaban Netanyahu karena telah memicu kembali konflik tersebut.

"Tekanan militer dan agresi brutal Zionis tidak akan berhasil mematahkan keinginan rakyat dan perlawanan kami," kata pejabat Hamas itu.

Pada Selasa (18/3/2025) Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengaku telah melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap target Hamas di Jalur Gaza. Kantor PM Benjamin mengaku kembali menyerang Jalur Gaza lantaran Hamas menolak menerima skema Amerika Serikat untuk memperpanjang gencatan senjata dan melanjutkan pembebasan tawanan.

Menurut data terbaru Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 400 orang tewas dan 500 lebih lainnya terluka dalam sederet serangan baru-baru ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

6 Perusahaan di Sleman Belum Beri Kejelasan Pemberian THR

Sleman
| Kamis, 20 Maret 2025, 02:07 WIB

Advertisement

alt

10 Negara dengan Jumlah Kasus Wisatawan Tertipu Tertinggi

Wisata
| Rabu, 19 Maret 2025, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement