Advertisement
Penembakan Massal di Sekolah, 10 Orang Dinyatakan Tewas, Polisi Selidiki Motif Pelaku
Polisi terlihat di lokasi terjadinya penembakan massal di Swedia. (Anadolu - as)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Sedikitnya 10 orang, termasuk pelaku, tewas dalam peristiwa penembakan massal di sebuah sekolah di Swedia, Selasa (3/2/2025) waktu setempat.
Menurut polisi, peristiwa itu terjadi pada Selasa pukul 12.33 (18.33 WIB) di Campus Risbergska di Orebro, sekitar 200 km dari ibu kota Stockholm.
Advertisement
Semua korban tewas ditemukan di dalam gedung sekolah yang digambarkan polisi sebagai "sekolah besar dengan banyak ruang untuk dijelajahi."
Polisi memperkirakan tidak akan ada serangan lanjutan karena diyakini pelaku juga tewas. Pelaku bertindak sendirian, tetapi motif penembakan masih diselidiki.
Polisi tidak memiliki catatan kriminal pelaku sehingga belum mengetahui identitasnya, menurut laporan harian Aftonbladet.
Kepala Polisi Orebro, Roberto Eid Forest, mengatakan meski tidak ada lagi potensi bahaya, pencarian dan pengamanan terus dilakukan di sekolah itu.
Perdana Menteri Ulf Kristersson dijadwalkan akan berbicara kepada pers pada Selasa malam waktu setempat.
Sebelumnya, dia menyebut penembakan itu "aksi kekerasan yang mengerikan" dan mengatakan bahwa hari itu sangat menyakitkan bagi Swedia.
Di platform X, dia mengungkapkan duka kepada para korban yang "hari sekolahnya berubah menjadi teror."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Wisatawan Keluhkan Tarif Sewa Gazebo Pantai Drini Rp50.000 Per 2 Jam
Advertisement
Menyusuri Sungai Sekonyer, Gerbang Wisata Orang Utan Tanjung Puting
Advertisement
Berita Populer
- Persik Kediri Tekuk Persis Solo 2-1 di Super League 2025
- Buruh KSPI Jadwalkan Demo 2 Hari Tolak UMP 2026 DKI dan Jabar
- Debut Gemilang Luca Zidane, Pelatih Aljazair Beri Pujian
- Aktivitas Gempa Tangkuban Parahu Naik, Badan Geologi Imbau Waspada
- Persib Bandung Puncaki Klasemen Seusai Kalahkan PSM 1-0
- Gunung Karangetang Alami Lonjakan Gempa, Status Masih Waspada
- Tahun Baru 2026, Orang Tua Diminta Cegah Aktivitas Berisiko Anak
Advertisement
Advertisement



