Advertisement
Peran Donald Trump di Kesepakatan Gencatan Senjata Hamas dan Israel di Gaza
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Gencatan senjata Israel-Hamas di Gaza telah tercapai. Meski bersama Presiden AS Joe Biden saling klaim, Presiden Terpilih AS Donald Trump ikut andil dalam proses ini.
Dilansir Reuters, saat terjadi negosiasi di Doha, Trump mengirim utusannya, Steve Witkoff, yang berada di sana selama 96 jam terakhir jelang kesepakatan tersebut. Seorang pejabat senior pemerintahan Biden, dalam sebuah pengarahan dengan wartawan, memuji Witkoff karena membantu mewujudkan kesepakatan tersebut, bekerja sama dengan utusan Biden, Brett McGurk, yang telah berada di Doha sejak 5 Januari.
Advertisement
Sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan Biden menginginkan tim Trump terlibat karena Trump akan ditugaskan untuk melaksanakan kesepakatan gencatan senjata. "Dalam beberapa hari terakhir ini, kami telah berbicara sebagai satu tim," kata Biden.
Biden tidak memberikan rincian di luar garis besar kesepakatan yang sudah diketahui, tetapi mengisyaratkan bahwa kesepakatan itu dapat menjadi landasan bagi negara Palestina yang merdeka bersama Israel. "Bagi rakyat Palestina, ini adalah jalan yang kredibel menuju negara mereka sendiri. Dan bagi kawasan ini, masa depan normalisasi, integrasi Israel dan semua tetangga Arabnya, termasuk Arab Saudi," ucap Biden. '
Meski demikian, Biden dan Trump sama-sama mengklaim peran masing-masing atas kesepakatan gencatan senjata di Gaza. Saat mengumumkan gencatan senjata, Biden mencatat bahwa kesepakatan akhir sebagian besar mencerminkan kerangka proposal yang dibuatnya sejak Mei 2024.
"Rencana ini dikembangkan dan dinegosiasikan oleh tim saya dan sebagian besar akan dilaksanakan oleh pemerintahan yang akan datang. Itulah sebabnya saya memberi tahu tim saya untuk terus memberi tahu pemerintahan yang akan datang," kata Biden dalam pidato perpisahan pada Rabu (15/1/2025) malam dari Ruang Oval.
Trump menilai bahwa aksi ini telah dipersiapkan selama berbulan-bulan dengan dibantu oleh utusannya. Dalam sebuah posting media sosial, dengan cepat mengklaim sejumlah penghargaan atas terobosan yang terjadi setelah berbulan-bulan negosiasi yang terhenti. Dia telah berulang kali memperingatkan akan ada "neraka yang harus dibayar" jika kesepakatan tidak dibuat pada saat dia mulai menjabat pada Senin (20/1/2025).
"Perjanjian gencatan senjata EPIC ini hanya dapat terjadi sebagai hasil dari Kemenangan Bersejarah kami pada November, karena hal itu memberi isyarat kepada seluruh dunia bahwa Pemerintahan saya akan mengupayakan Perdamaian dan menegosiasikan kesepakatan untuk memastikan keselamatan semua orang Amerika, dan Sekutu kita," kata Trump.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- PDIP Berharap Pertemuan Megawati dan Prabowo Sebelum Kongres
- Pengamat UGM Nilai Gencatan Senjata Hamas dan Israel Hanya Wacana Joe Biden di Akhir Jabatannya
- Korban Hilang dari Kebakaran Glodok Plaza Jadi Sebelas Orang
- Presiden Minta Warga Menantikan Hasil Kerja Kabinet Merah Putih
- Usulan Gubernur Jawa Timur Soal APBD Bantu Program MBG Disambut Baik Bapanas
Advertisement
Advertisement
Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025
Advertisement
Berita Populer
- Beda Pendapat Sumber Api Kebakaran Glodok Plaza, Damkar Lantai 7, Polisi Lantai 9
- Hendak Lerai Tawuran, Seorang Polisi Terkena Siraman Air Keras
- KPK Periksa Wali Kota Semarang Terkait Kasus Dugaan Korupsi di Lingkungan Pemkot
- Penyidikan Kasus Korupsi, KPK Panggil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti
- PDIP Berharap Pertemuan Megawati dan Prabowo Sebelum Kongres
- Soal Libur Sekolah di Bulan Ramadan, Menteri Pendidikan: Itu Pembelajaran Bukan Libur
- Korupsi Pemkot Semarang, KPK Menahan Dua Tersangka
Advertisement
Advertisement