Advertisement
Sekjen PBB Sebut Israel Langgar Resolusi Dewan Keamanan atas Tindakannya di Lebanon
Advertisement
Harianjogja.com, BEIRUT— Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, pada Jumat menyatakan bahwa Israel melanggar Resolusi 1701 Dewan Keamanan PBB dengan terus menduduki wilayah di bawah kekuasaan Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) dan melakukan operasi militer di Lebanon.
Dalam pertemuannya dengan Komandan UNIFIL, Jenderal Arnaldo Latharo Sainz, di markas besar UNIFIL di kota Naqoura, Lebanon Selatan, Guterres menekankan bahwa dukungan dan koordinasi yang berkelanjutan antara UNIFIL dan Angkatan Bersenjata Lebanon adalah "hal mendasar untuk mendukung penghentian permusuhan yang berkelanjutan."
Advertisement
“Pendudukan Israel yang berlanjut di dalam wilayah operasi UNIFIL dan pelaksanaan operasi militer di wilayah Lebanon adalah pelanggaran terhadap Resolusi 1701 dan tetap menjadi ancaman bagi keselamatan dan keamanan Anda,” ujar Guterres, seraya menegaskan, “Hal ini harus dihentikan.”
“Keberadaan personel bersenjata, aset, dan senjata selain milik Pemerintah Lebanon dan UNIFIL di antara Garis Biru dan Sungai Litani juga merupakan pelanggaran nyata terhadap Resolusi 1701 dan merusak stabilitas Lebanon,” tambahnya.
BACA JUGA: Israel dan Hamas Sepakat Gencatan Senjata, Ini Isi Kesepakatannya
Guterres juga mencatat bahwa UNIFIL telah menemukan lebih dari 100 tempat penyimpanan senjata milik Hizbullah atau kelompok bersenjata lainnya sejak 27 November.
“Kami akan terus mendesak komunitas internasional untuk memperkuat dukungan terhadap Angkatan Bersenjata Lebanon,” tambahnya.
Mengenai serangan baru-baru ini selama bentrokan antara Hizbullah dan Israel, Guterres mengecam kekerasan terhadap penjaga perdamaian PBB, menyebutnya sebagai “sepenuhnya tidak dapat diterima.”
“Tindakan tersebut melanggar hukum internasional, hukum humaniter internasional, dan bahkan dapat dianggap sebagai kejahatan perang,” ujarnya.
Guterres juga menegaskan bahwa PBB akan “terus bekerja sama dengan negara-negara penyumbang pasukan untuk memastikan Anda memiliki kapasitas yang diperkuat -- termasuk untuk membersihkan ranjau dan membuang sisa bahan peledak -- agar Anda dapat melanjutkan fungsi patroli dan pemantauan yang telah diamanatkan.”
Sekretaris Jenderal PBB tiba di Lebanon pada Kamis (16/1) dalam rangka kunjungan solidaritas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- PDIP Berharap Pertemuan Megawati dan Prabowo Sebelum Kongres
- Pengamat UGM Nilai Gencatan Senjata Hamas dan Israel Hanya Wacana Joe Biden di Akhir Jabatannya
- Korban Hilang dari Kebakaran Glodok Plaza Jadi Sebelas Orang
- Presiden Minta Warga Menantikan Hasil Kerja Kabinet Merah Putih
- Usulan Gubernur Jawa Timur Soal APBD Bantu Program MBG Disambut Baik Bapanas
Advertisement
Fadli Zon Dorong Pembangunan Ribuan Museum di Indonesia, Jogja Jadi Contoh
Advertisement
Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025
Advertisement
Berita Populer
- Penambahan Jumlah Reses, Pengamat Nilai DPD Tak Punya Sense Of Crisis
- Ketimbang Menggunakan Dana Zakat, Irma Suryani Usulkan Program Makan Bergizi Gratis Didanai Oleh Cukai Rokok
- 14 Orang Dilaporkan Hilang, Petugas Baru Evakuasi 6 Jenazah Korban Kebakaran Gedung Glodok Plaza
- Polemik Pagar Laut, Prabowo Perintahkan untuk Dicabut, Muhammadiyah Tempuh Jalur Hukum
- Wamen BUMN Serahkan Bansos untuk Renovasi Gereja hingga Sekolah di DIY
- Status Tanggap Darurat Erupsi Gunung Ibu Diterapkan 14 Hari
- Beda Pendapat Sumber Api Kebakaran Glodok Plaza, Damkar Lantai 7, Polisi Lantai 9
Advertisement
Advertisement