Advertisement
Israel dan Hamas Sepakat Gencatan Senjata, Ini Isi Kesepakatannya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Israel dan Hamas akhirnya sepakat gencatan senjata untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza.
Melansir Reuters, Kamis (16/1/2025), kesepakatan ini diumumkan oleh AS dan Qatar, mengakhiri konflik 15 bulan yang menewaskan puluhan ribu warga Palestina dan memanaskan ketegangan di Timur Tengah.
Advertisement
Kesepakatan ini menetapkan gencatan senjata selama enam minggu sebagai langkah awal, diikuti penarikan bertahap pasukan Israel dari Jalur Gaza dan pembebasan sandera Hamas sebagai ganti pembebasan tahanan Palestina di Israel.
Fase pertama kesepakatan mencakup pembebasan 33 sandera Israel, termasuk wanita, anak-anak, dan pria berusia di atas 50 tahun.
Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengumumkan bahwa gencatan senjata akan dimulai pada hari Minggu mendatang. Para negosiator aktif menyusun langkah-langkah implementasi.
Presiden AS Joe Biden menyatakan kesepakatan ini akan menghentikan kekerasan, membuka jalur bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina, dan menyatukan kembali sandera dengan keluarga mereka setelah lebih dari setahun dalam penawanan.
BACA JUGA: Israel Hadapi 50 Gugatan di Pengadilan Atas Kejahatan Perang di Palestina
Warga Gaza merayakan di jalan-jalan, meskipun wilayah tersebut mengalami krisis kemanusiaan dengan kelangkaan pangan, air, dan bahan bakar yang parah.
“Saya bahagia, meski menangis. Ini tangisan kegembiraan,” ujar Ghada, seorang ibu dari lima anak yang kini menjadi pengungsi.
Di Tel Aviv, keluarga sandera Israel dan kerabat mereka menyambut berita ini dengan penuh haru.
"Kami, keluarga dari 98 sandera, menyambut dengan suka cita dan kelegaan luar biasa atas perjanjian yang membawa harapan untuk memulangkan orang-orang tercinta kami," kata kelompok keluarga sandera dalam pernyataan resmi.
Kesepakatan ini lahir dari proses negosiasi panjang dan berliku yang dimediasi oleh Mesir dan Qatar dengan dukungan AS. Pengumuman ini datang menjelang pelantikan Presiden terpilih AS Donald Trump pada 20 Januari mendatang.
Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi juga menyampaikan dukungan terhadap kesepakatan ini melalui unggahannya di platform X.
Jika sukses, gencatan senjata bertahap ini diharapkan menghentikan pertempuran yang telah menghancurkan Gaza, meratakan sebagian besar kawasan perkotaan, dan membuat mayoritas dari 2,3 juta penduduknya kehilangan tempat tinggal.
Sami Abu Zuhri, seorang pejabat Hamas, menyebut kesepakatan ini sebagai pencapaian besar. Kelompok ini menyatakan persetujuan resmi kepada mediator untuk gencatan senjata dan pembebasan sandera.
Di Israel, kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Hamas telah menghapus tuntutan di menit-menit terakhir, namun beberapa rincian kesepakatan masih belum tuntas.
"Kami berharap semua detail terselesaikan malam ini," bunyi pernyataan tersebut.l
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Jemaah Haji Ilegal, Polri dan Imigrasi Didesak Segera Menindak Pelaku
- Lebih dari 84 Ribu Warga Afghanistan di Pakistan Dipulangkan
- Dugaan Pelecehan Seksual oleh Dokter di Malang, Polisi Cari Alat Bukti
- Gitaris Seringai Ricky Siahaan Meninggal Dunia saat Konser Tur di Jepang
- 12 Orang Terjaring OTT Politik Uang di PSU Kabupaten Serang, Bawaslu: Kami Dalami
Advertisement

Libur Paskah 2025, Puluhan Ribu Pengunjung Berwisata ke Gunungkidul
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- PSHT Desak Menteri Hukum Sahkan Kepemimpinan Muhammad Taufiq
- 150 Pecatur Bertarung di Soedirman Open Chess Tournament 2025
- Uskup Agung Jakarta: Paskah Jadi Momentum Membantu yang Lemah
- Otoritas Israel Blokir Akses Jemaah Kristen ke Gereja Makam Kudus
- Selamatkan Lansia Saat Kebakaran, Pemerintah Korea Selatan Beri Penghargaan untuk 3 WNI
- Kinerja Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual Perlu Ada Evaluasi, Pakar Pidana: Agar Efektif
- Israel Tak Hentikan Serangan di Jalur Gaza, UNICEF Sebut Rumah Sakit Anak Krisis Parah
Advertisement