Advertisement
PM Shigeru Ishiba Tabur Bunga di Makam Khusus Tentara Jepang TMP Kalibata

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Perdana Menteri (PM) Jepang Shigeru Ishiba didampingi Ibu Negara Yoshiko Ishiba menabur bunga di pusara para prajurit asal Jepang yang ikut berjuang dalam Perang Kemerdekaan Indonesia pada 1948-1949.
Prosesi tabur bunga itu dilakukan di pusara Eto Shichio alias Jacob, Ishi Yoshinami alias Satria, Goro Yamano alias Abdul Madjid, Moch Toha Nishimura, dan Takashikomatsu Usman di area pemakaman khusus tentara Jepang yang kini berada di Taman Makam Pahlawan (TMP), Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu.
Advertisement
"Mereka itu ikut perang gerilya 1 dan gerilya 2 sekitar 1948-1949, makanya dianugerahkan Bintang Gerilya," kata putra ketiga Eto Shchio, Heru Eto, dijumpai ANTARA di TMP Kalibata.
BACA JUGA : Bertemu Delegasi Bisnis Jepang, Presiden Prabowo: Kami Menghargai
Dalam kesempatan itu, Heru menjelaskan riwayat diraihnya Bintang Gerilya oleh sang ayah serta beberapa pahlawan asal Jepang lainnya yang kini dimakamkan di TMP Kalibata. Ia mengungkapkan bahwa saat itu ratusan prajurit Jepang memilih bertahan di Indonesia dan bergabung dengan pasukan TNI untuk melawan Belanda setelah Jepang menyerah pada Sekutu.
“Dari sekitar 900 prajurit yang bertahan, sebagian besar gugur di medan perang. Yang kembali ke Jepang hanya 45 orang,” ujarnya.
Heru menjelaskan para prajurit tersebut memiliki pengalaman militer yang lebih dulu, sehingga ditempatkan di garis depan dalam medan pertempuran. Sang ayah berjuang bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) melawan pasukan Belanda selama perang kemerdekaan.
Ia mengatakan bahwa saat itu ada banyak dari tentara Jepang yang memilih menetap di Indonesia dengan berbagai alasan. Sebagian menikah dengan warga lokal, sementara yang lain menolak kembali ke Jepang, karena tidak ingin tunduk pada Belanda. Dari total 903 prajurit yang terlibat dalam perang, kata Heru, 235 orang dianugerahi Bintang Gerilya atas jasa mereka di medan tempur dan dimakamkan di TMP Kalibata.
“Setelah perang berakhir, mereka yang selamat memulai hidup baru di Indonesia. Sebagian bekerja sebagai juru bahasa, membuka usaha, hingga mendirikan bengkel,” katanya.
Kini, banyak dari mereka yang telah meninggal dunia dan dimakamkan di TMP Kalibata. Heru menegaskan bahwa jasa mereka dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia diakui melalui penghargaan Bintang Gerilya yang diberikan kepada mereka dan keluarganya.
Bagi Heru, agenda Tabur bunga yang dilakukan oleh Perdana Menteri Jepang di sela kunjungan resmi di Indonesia pada 10-11 Januari 2025, menjadi simbol penghormatan atas jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Terkait Penyebab Pemadaman Listrik di Seluruh Bali Hari Ini, Begini Penjelasan PLN
- Ramai soal Vasektomi, BKKBN Nyatakan Berpedoman pada Fatwa MUI 2012
- Masyarakat di Pesisir Diminta Mewaspadai Potensi Banjir Rob hingga 5 Mei 2025
- Hemat Energi, Jemaah Calon Haji Diminta Tidak Memaksakan Salat Arbain di Madinah
- Demo Hari Buruh di Semarang Berakhir Ricuh, Polisi Tangkap Sejumlah Provokator
Advertisement

Gunungkidul Belum Memiliki Lahan untuk Bangun Gedung Sekolah Rakyat
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Momentum May Day, Ahmad Luthfi Berdayakan Buruh Melalui Koperasi
- Puluhan Narapidana Diduga Keracunan Miras Oplosan, Satu Orang Tewas
- Peringati Hardiknas 2025, Ahmad Luthfi Kembalikan Hak Pendidikan 1.100 Anak Tidak Sekolah
- Prabowo Dijadwalkan Hadiri Peringatan Hardiknas 2025 di Cimahpar Bogor
- Menhub Pastikan Kesiapan Layanan Transportasi Calon Jemaah Haji 2025
- Ramai soal Vasektomi, BKKBN Nyatakan Berpedoman pada Fatwa MUI 2012
- Budi Arie Sebut Setiap Koperasi Merah Putih Diprediksi Untung Rp1 Miliar di Tahun Pertama
Advertisement