Advertisement
Israel Jadikan Guterres Persona Non-grata Bentuk Serangan Lain ke PBB
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA–Keputusan Israel menjadikan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sebagai persona non-grata adalah "serangan lain terhadap staf PBB" oleh Tel Aviv.
Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, menyambut baik dukungan anggota Dewan Keamanan PBB untuk Guterres dalam sidang tentang Timur Tengah dan mengatakan, "Kami melihat pengumuman itu pagi ini, yang kami pandang sebagai pernyataan politik dari Perdana Menteri (Israel) Benjamin Netanyahu," katanya dikutip Kamis (3/10/2024).
Advertisement
BACA JUGA: Krisis Timur Tengah, DK PBB Gelar Sidang Darurat pada Rabu Pagi Ini
Dujarric mengatakan bahwa hal tersebut adalah "satu lagi serangan terhadap staf PBB yang telah kami saksikan dari Pemerintah Israel," dan ia berjanji bahwa PBB akan terus bekerja sama dan berhubungan dengan Israel "pada tingkat operasional dan tingkat lainnya."
Menanggapi bahwa istilah "persona non-grata" sebelumnya juga pernah dinyatakan oleh negara-negara lain terhadap staf PBB, Dujarric menegaskan bahwa PBB "tidak mengakui konsep persona non grata berlaku untuk stafnya."
"Kami melihat pengumuman ini lebih sebagai pernyataan politik daripada pernyataan hukum," tegas Dujarric, mencatat bahwa Guterres hanya bepergian ke suatu negara atas undangan dari negara yang bersangkutan.
Dujarric juga menyatakan bahwa selama 24 tahun kariernya, ia belum pernah menghadapi pernyataan semacam itu.
"Memang pernah ada situasi yang sangat tegang antara sekretaris jenderal dan berbagai negara anggota, tetapi saya tidak ingat pernah mendengar bahasa seperti ini," tambahnya.
Sebelumnya, Israel mengumumkan bahwa mereka menyatakan Guterres sebagai "persona non grata," melarangnya masuk ke negara tersebut setelah ia menyerukan deeskalasi segera di Timur Tengah.
Untuk membenarkan langkah tersebut, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, mengatakan bahwa Guterres tidak "secara tegas mengutuk" Iran atas serangan rudal terhadap Israel pada Selasa (1/10).
Setelah serangan tersebut, Guterres mengatakan: "Saya mengutuk meluasnya konflik Timur Tengah dengan eskalasi demi eskalasi," dan mendesak adanya gencatan senjata segera.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 30 Anggota Polisi Diperiksa Polda Metro Jaya Terkait dengan Pembubaran Diskusi di Kemang Jaksel
- Tanggapan Jokowi Soal Rencana Pertemuan Megawati dengan Prabowo
- Gempa Bumi M4,5 Mengguncang Sukabumi Berpusat di Darat
- Bus Wisata Terbakar dalam Perjalanan Studi Tour di Thailand, 20 Siswa Tewas
- BBM Shell Turun Harga Mulai 1 Oktober 2024, Cek Daftarnya!
Advertisement
Pilkada Bantul Butuh 764.642 Lembar Surat Suara, Mulai Cetak 6 Oktober 2024
Advertisement
Ketinggian Puncak Gunung Everest Bertambah, Ini Penjelasannya
Advertisement
Berita Populer
- Rusia Kutuk Keras Operasi Darat Israel ke Lebanon
- Tanggapan Jokowi Soal Rencana Pertemuan Megawati dengan Prabowo
- Israel Berjanji Membalas Serangan Iran
- Sebelum Meninggal Dunia, Marissa Haque Masih Sempat Mengajar
- Jokowi Perintahkan Evakuasi WNI di Lebanon Segera Dilakukan
- Gerindra Lobi Partai Lain untuk Dapatkan Kursi Ketua MPR RI
- 5.500 Embung Terbangun Saat 10 Tahun Pemerintahan Jokowi
Advertisement
Advertisement